BerandaSeputar DepokKemiskinan dan Pengangguran Menghantui Depok: Chandra Rahmansyah Serukan Perubahan

Kemiskinan dan Pengangguran Menghantui Depok: Chandra Rahmansyah Serukan Perubahan

tribundepok.com – Kota Depok kembali menjadi sorotan dalam kampanye Pilkada tahun ini. Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, Chandra Rahmansyah, dengan tegas mengungkapkan masalah mendesak yang dihadapi kota Depok tersebut: kemiskinan dan pengangguran yang terus membayangi.Chandra tidak hanya memaparkan fakta mengkhawatirkan, tetapi juga menawarkan solusi nyata untuk perubahan.

Fakta Suram Kemiskinan Depok

Dalam orasinya, Chandra mengungkapkan angka kemiskinan yang terus meningkat di Depok. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Depok pada 2023 mencapai 65.000 orang, naik signifikan dari angka 35.000 pada 2006, awal masa pemerintahan petahana.

“Ini adalah kenyataan pahit yang harus kita hadapi. Kemiskinan di Depok bukannya berkurang, malah naik dua kali lipat dalam 17 tahun terakhir. Apakah kita akan terus membiarkan tren ini? Atau kita bersama-sama menciptakan perubahan? Saya yakin jawabannya jelas: kita tidak bisa terus seperti ini!” Ujar Chandra.dihadapan para pendukungnya Sabtu ( 23/11/2024)

Pernyataan ini mendapat respons meriah dari warga yang hadir, yang bertepuk tangan dan menyuarakan dukungan mereka untuk pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Pengangguran Stagnan dan Ketimpangan Ekonomi

Selain kemiskinan, Chandra juga menyoroti stagnasi angka pengangguran yang tidak menunjukkan perbaikan berarti.

“Angka pengangguran diklaim turun dari 80.000 menjadi 72.000 pada 2023. Tapi coba kita lihat lebih dalam, sejak 2019, angka ini tidak berubah. Artinya, tidak ada kebijakan nyata yang berhasil menyelesaikan masalah ini. Apa yang mau dibanggakan dari stagnasi seperti ini?” kritiknya tajam.

Chandra menambahkan bahwa ketimpangan ekonomi di Depok juga semakin mengkhawatirkan. Dengan gini ratio mencapai 0,4, Depok termasuk salah satu kota dengan ketimpangan tertinggi di Jawa Barat.

“Ketimpangan ini mencerminkan bahwa hanya segelintir orang yang menikmati hasil pembangunan, sementara sebagian besar lainnya berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar. Padahal, Depok adalah kota termahal keempat di Indonesia. Ironisnya, mayoritas pendapatan warganya justru bergantung pada Jakarta, bukan potensi lokal kita sendiri,” ungkap Chandra.

Sindiran Keras untuk Petahana

Dalam kampanye tersebut, Chandra juga memberikan kritik tajam kepada pasangan calon petahana yang dianggapnya gagal mengatasi persoalan mendasar kota Depok

“Pemimpin harus peka dan jujur terhadap data. Jangan hanya membanggakan angka tanpa melihat realitas di lapangan. Jika niatnya saja tidak baik, bagaimana bisa membawa perubahan untuk masyarakat?” sindir Chandra, yang disambut sorakan semangat dari para pendukung.

Dukungan Warga untuk Supian-Chandra

Kampanye di Sawangan ini menjadi momentum penting untuk pasangan Supian-Chandra. Antusiasme warga terlihat dari ribuan orang yang hadir, meski cuaca mendung. Banyak warga yang mengaku merasakan keresahan yang sama terkait kemiskinan dan pengangguran di Depok.

“Kami butuh pemimpin yang benar-benar peduli dengan rakyat kecil. Selama ini, kami hanya mendengar janji tanpa hasil nyata. Saya percaya Chandra bisa membawa perubahan,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga dari Sawangan.

Solusi untuk Perubahan Depok

Chandra tidak hanya melontarkan kritik, tetapi juga memaparkan langkah-langkah konkret yang akan diambil bersama Supian Suri jika terpilih.

“Kami akan memprioritaskan pembangunan ekonomi lokal, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan memastikan setiap warga Depok memiliki akses yang sama terhadap kesejahteraan. Ini adalah komitmen kami untuk mengurangi kemiskinan dan mengentaskan pengangguran,” jelasnya.

Salah satu program unggulan mereka adalah pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, pembangunan infrastruktur untuk menunjang industri kreatif, serta insentif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Depok memiliki potensi besar, dari sumber daya manusia hingga lokasinya yang strategis. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang mau bekerja keras dan berpihak pada rakyat,” tegas Chandra.

Mengakhiri kampanyenya, Chandra menyerukan kepada seluruh warga Depok untuk bersatu dan memberikan suara pada 27 November mendatang.

“Perubahan itu ada di tangan kita. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada rakyat. Saatnya Depok berubah menjadi kota yang lebih adil, makmur, dan sejahtera,” tutupnya dengan penuh semangat.( JW )

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com