tribundepok.com – Kecamatan Sukmajawa sedang bersiap untuk melaksanakan program Seratus Ribu Lubang Biopori yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok. Program ini dilakukan untuk pencegahan banjir sekaligus untuk mewujudkan kota yang ramah lingkungan.
Saat ditemui beberapa awak media, Camat Sukmajaya Tito Ahmad Riyadi menjelaskan bahwa Kecamatan Sukmajaya mentargetkan 10 ribu lubang biopori.
“Kami sedang berkoordinasi dengan para ketua RT dan RW, serta tokoh-tokoh masyarakat untuk persiapan gerak bersama. Saat ini kami sudah mempersiapkan peralatan serta titik-titik yang akan menjadi lubang biopori. Rencananya minggu ini sudah kami mulai,” ujar Tito yang wajah dan namanya dikenal mirip Mantan Kapolri Tito Karnavian.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Selain IPB yang menjadi inventor biopori, berbagai kampus lain kini telah memulai membuat biopori untuk penghijauan. Sejumlah BUMN, perusahaan swasta, stasiun televisi, biro surat kabar, hingga individu telah membuat biopori sebagai tema utama Hari Bumi 2014.(pray)