tribundepok.com – Maraknya aksi tawuran pelajar dikota Depok ditanggapi serius oleh Ketua DPC PPP yang juga Anggota DPRD Depok Hj. Qonita Luthfiah.
“Saya prihatin dan miris sekali melihat tingkah para pelajar yang tawuran ini,saya tak habis fikir mengapa mereka tega menghabisi nyawa sesama pelajar hanya demi gengsi yang salah kaprah ini” tegas wanita yang sudah 2 periode menjabat dilegislatif ini. Ketika tribundepok.com menanyakan solusi apa untuk menekan aksi tawuran ini?
Hj. Qonita Luthfiah menjawab bahwa harus ada tindakan tegas terhadap pelaku tawuran, jangan ada toleransi dan jangan pandang bulu.
“Harus ada efek jera supaya jadi pelajaran bagi mereka yang sudah melalukan tawuran agar tak mengulanginya lagi dan buat yang belum pernah ikut tawuran agar mereka takut dan tak mau melakukan aksi yang sudah termasuk perbuatan biadab.
Mengapa saya berani mengatakan biadab? Karena baru saja kemarin ada korban nyawa pelajar yang baru kelas 1 SMK dengan luka bekas senjata tajam. Saya benar benar sedih membayangkan bagaimana nasib bangsa ini kalo generasi mudanya berperikaku seperti itu. Ini tentu tanggung jawab kita bersama, kita harus cari cara yang jitu dan tepat agar tawuran pelajar tidak terjadi lagi” ujarnya lagi.
Seperti diketahui kemarin (kamis 30 Januari 2020 red) seorang siswa SMK di Pancoran Mas kota Depok tewas akibat tawuran pelajar. Ini menambah panjang korban aksi tawuran dikota Depok yang notabene merupakan kota layak anak.
Ketika tribundepok.com menanyakan lebih lanjut kepada wanita yang digadang-gadang akan maju dalam pilkada Depok ini tentang langkah prepentif apa yang harus dilakukan untuk mencegah tawuran pelajar ? maka dengan lugas Hj. Qonita Luthfiah menjawab ” pelajar itu kan sebagian besar waktunya adalah diluar sekolah (dirumah, ditempat main, ditempat tongkrongan ) maka peran orangtua sangatlah penting. pendidilan terbaik itu adanya dirumah dan orangtua harus bisa mengarahkan dan memberikan pengertian pada anaknya, berilah mereka pemahaman agama yang kuat, dengan misalnya ikut pengajian pengajian remaja dan kegiatan positip lainnya.,
Beri juga mereka kesempatan berekpresi yang seluas-luasnya misalnya yang hoby olahraga salurkan ke dunia olahraga, yang hobby seni salurkan juga kebidang seni dan pemerintah daerah juga harus bertanggung jawab dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk kaum muda berekpresi.
Intinya adalah pencegahan terhadap tawuran pelajar adalah tugas kita bersama, bukan hanya tugas guru disekolah, tapi juga tanggung jawab orangtua, lingkungan dan pemerintah” ujar Hj.Qonita Luthfiah menutup pembicaraan. (Par)