tribundepok.com– Melihat kinerja Walikota Depok Idris Abdul Somad yang ganti nama menjadi Muhammad Idris dinilai lamban dan tidak pro rakyat, maka sejumlah Aktivis dan Warga Depok deklarasikan gerakan AJI (Asal Jangan Idris).
Rahman, aktivis Depok, menyatakan bahwa Kepemimpinan Walikota Depok saat ini sangat gagal dan banyak ingkar janji.
Hal yang sama dikatakan Novi Anggriani, aktivis perempuan, yang menilai kinerja Walikota Depok Idris sangat lamban dan tidak pro rakyat kecil. “Idris harusnya peduli pada lingkarannya saja. Rakyat Depok tidak diperdulikan,” ujar Novi usai aksi sosial bagi sembako kepada warga Depok dengan dana sendiri.
Sementara tokoh pemuda, Depok Cak Anton, mendesak agar Wakil Rakyat di DPRD Depok segera memanggil Idris Abdul Somad, untuk dimintai pertanggungjawaban dana 59 Miliyar yang menguap tak transparan.
Abdul Haris, Tokoh Pemuda, mengatakan bahwa Kepemimpinan Idris dan Pradi ini sangat gagal dan tidak membawa perubahan yang signifikan. “Mereka para pemimpin sibuk dengan konflik internal antar mereka. Ini bukti gagal memimpin Kota Depok” ujar Abdul Haris.
Gerakan AJI ini dideklarasikan via Grup WA dikarenakan situasi PSBB Pandemi COVID-19. Gerakan ini sengaja di deklarasikan bertepatan HUT Kota Depok ke 21 yang jatuh hari ini senin 27 April 2020.(RD)