spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_img
BerandaNasionalTantangan Berat Presiden Prabowo : "Siapa yang Layak Menjadi...

Tantangan Berat Presiden Prabowo : “Siapa yang Layak Menjadi KSAL Pengganti Laksamana Muhammad Ali?”

tribundepok com – Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), genap berusia 58 tahun. Batas usia pensiun perwira militer sesuai dengan Undang-Undang TNI Pasal 53, artinya dalam sekitar sebulan, Laksamana Ali akan memasuki masa pensiun, menandai akhir dari kepemimpinannya yang penuh dinamika di tubuh TNI Angkatan Laut Indonesia. Pergantian KSAL ini diprediksi akan terjadi menjelang bulan Ramadan atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yang semakin mendekat.

Dinamika pencarian pengganti KSAL yang tepat semakin intensif, dengan sejumlah nama yang mulai mengemuka sebagai calon penerus Laksamana Ali. Menariknya, pembahasan revisi Undang-Undang TNI di DPR yang berfokus pada perubahan usia pensiun perwira militer berpotensi turut mempengaruhi keputusan tersebut.

Perubahan Usia Pensiun Perwira TNI: Peluang Baru?

Salah satu poin krusial yang dibahas dalam revisi UU TNI adalah kemungkinan perubahan usia pensiun perwira dari 58 tahun menjadi 60 tahun, seiring dengan kebijakan serupa bagi eselon satu Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, ada usulan agar perwira berbintang empat dapat bertugas hingga usia 62 hingga 65 tahun, seperti kebijakan yang diterapkan oleh militer di Amerika Serikat. Jika revisi ini disahkan, hal ini tentu saja membuka peluang bagi perwira senior untuk mengisi jabatan strategis lebih lama, termasuk KSAL.

Namun, pembahasan tersebut diperkirakan akan berlangsung setelah Laksamana Ali pensiun, yang berarti pergantian KSAL akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini membuka potensi bagi beberapa nama yang tengah mencuat, terutama dari angkatan yang lebih senior, untuk mengisi posisi tersebut.

Laksdya Irvansyah: Sejarah Baru dari Kepala Bakamla

Salah satu calon yang cukup menarik perhatian adalah Laksdya Irvansyah, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla). Meskipun belum ada sejarah yang mencatatkan Kepala Bakamla menjadi KSAL, karier Irvansyah yang penuh prestasi dan pengalaman membuatnya layak dipertimbangkan. Laksdya Irvansyah pernah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Panglima Komando Armada III, dan Kepala Staf Koarmada I, serta memiliki gelar doktor di bidang manajemen yang memperkuat kemampuannya dalam memimpin TNI AL.

Laksdya Erwin S. Aldedharma: Wakil KSAL dengan Rekam Jejak Cemerlang

Laksdya Erwin S. Aldedharma, yang kini menjabat sebagai Wakil KSAL, juga merupakan kandidat kuat untuk menggantikan Laksamana Muhammad Ali. Karier panjang Erwin di dunia militer, dimulai dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I hingga Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAL, menunjukkan bahwa Erwin memiliki pengalaman dan kemampuan yang sangat mumpuni. Namun, meskipun posisinya sebagai Wakil KSAL memberikan keuntungan tersendiri, sejarah menunjukkan bahwa tidak ada Wakil KSAL yang pernah menjadi KSAL sebelumnya. Keputusan akhir, tentu saja, ada di tangan Presiden Prabowo Subianto.

Laksdya Agus Hariadi: Latar Belakang Luas dan Beragam

Laksdya Agus Hariadi, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), juga layak dipertimbangkan sebagai calon KSAL. Meskipun sedikit lebih tua dibandingkan Irvansyah dan Erwin, Agus memiliki pengalaman yang sangat luas baik di dalam maupun di luar jajaran TNI AL. Agus telah menjabat sebagai Pangkogabwilhan I, Panglima Komando Lintas Laut Militer, dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XII/Pontianak. Kariernya yang melibatkan sejumlah posisi penting dan strategis menunjukkan bahwa ia memiliki kapasitas untuk memimpin TNI AL.

Tantangan Bagi Presiden Prabowo dalam Memilih Pemimpin TNI AL

Keputusan Presiden Prabowo Subianto sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di TNI menjadi sangat krusial dalam menentukan siapa yang akan menggantikan Laksamana Ali. Banyak pihak berharap bahwa Presiden Prabowo akan mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman, dan kapasitas kepemimpinan ketiga kandidat tersebut. Mengingat kebijakan pengangkatan perwira tinggi yang sempat menimbulkan ketegangan akibat pengangkatan melompati angkatan senior, Presiden Prabowo diharapkan untuk memastikan regenerasi yang sehat di tubuh TNI. Terlebih, dengan pertimbangan usia pensiun yang tengah dibahas di DPR, peluang untuk memperpanjang masa pengabdian bagi perwira yang lebih senior semakin terbuka.

Siapa yang Akan Menjadi KSAL?

Tiga kandidat utama—Laksdya Irvansyah, Laksdya Erwin S. Aldedharma, dan Laksdya Agus Hariadi—memiliki rekam jejak dan pengalaman yang sangat mumpuni. Laksdya Irvansyah dengan prestasi dan pengalamannya di Bakamla, Laksdya Erwin dengan posisi strategis sebagai Wakil KSAL, dan Laksdya Agus Hariadi yang telah mengemban berbagai tugas penting di luar TNI AL, semua memiliki peluang yang sama besar untuk memimpin TNI AL.

Keputusan Presiden Prabowo akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah TNI AL. Apa pun pilihan yang diambil, harapan besar agar TNI AL tetap menjadi kekuatan yang solid dan menjaga kedaulatan negara di laut. Jalesveva Jayamahe. Justru di laut kita jaya.***

Oleh: Selamat Ginting, Analis Politik dan Militer UNAS (Universitas Nasional) Sabtu 9 Maret 2025

Editor : Joko Warihnyo

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com