Beranda.Tak Baik Menutup Jejak Sendiri dan Melempar Aib
spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tak Baik Menutup Jejak Sendiri dan Melempar Aib

tribundepok,com – Pernyaataan BabaiSuhaimi, politisi Fraksi PKB + PSI DPRD Kota Depok, agaknya menjadi puncak kekesalan para tokoh masyarakat dan pendukung Idris.

Memang bukan dia yang pertama mengatakannya, isu itu sudah lama digulirkan , bisa dibilang sejak rivalnya Pradi Supriatna, menyatakan maju menuju Depok 1 di Pilkada,

Namun komenetar Babai yang kontraproduktif serta provokatif dinilai bisa membuat suasana tidak kondusif jika tak diluruskan karena dia anggota dewan senior.

Ki Jaghat Pati , Ketua PIIS yang membawahi belasan Ormas dan Komunitas seperti Brinus, Lakbas, Kasepuhan BPPKB, Gadra Nusantara, M1R , Hipakad dan lainnya ini menyatakan kekesalannya.

“ Harusnya Babai bijak dia merupakan bagian dari pemerintahan, selama ini apapun kebijakan walikota atau eksekutif pastinya sudah melewati legislaif karena aturannya begitu, dan Idris patuh pada aturan. DPRD juga memiliki peran penting dalam menetukan arah kebijakan pembangunan. Bertanggungjawab juga atas pembangunan kota Depok .Boleh dia berada di pihak manapun, karena memang koalisi partai, tapi bijaklah bersikap tidak semena-mena memojokkan Idris,” ujar Jaghat Pati.

Jaghat Pati menyatakan , boleh saja menjadi rival, tapi seharusnya Pradi-Afifah malu menyatakan bahwa kinerja pemerintahan Idris buruk, bahwa dia “ditinggalkan” tidak diikutsertakan dalam berbagai progrsm pembangunan. Kalau benar itu terjadi kenapa baru teriak setelah pecah kongsi ?

“Penghargaannya mau ikut diterima, tapi ‘kekurangannya’ diumbar seolah kesalahan sepihak saja. Halloooo…, saat dilantik dulu Anda satu paket. Keberhasilan pemerintahan Idris, keberhasilan Pradi juga sebagai wakil. Begitu juga kalau pihak sana menyatakan kinerja Idris buruk , wakilnya juga sama nggak bisa kerja dong. Kan sudah jelas ada yang menjadi tugas kepala daerah dan ada yang menjadi tugas wakil.Tidak semua harus dikerjakan bersama-sama. Suami istri saja ada pembagian tugas dan keberhasilan rumah tangga itu prestasi bersama,” ujar Ki Jaghat Pati kesal.

Ketua Brigade Nusantara ( Brinus) ini pun menyatakan selama ini Pradi baik-baik saja dan ikut mengakui dan menerima dengan tangan terbuka segala prestai Kota Depok seperti saat Depok 6 kali meraih WTP, prestasi luar biasa.

Belum banyak Kota kabupaten yang meraihnya berturut-turut seperti itu, ujarnya Bahkan Pradilah yang menerimakan penghargaan opini WTP di Perwakilan Badan pengawas Keuangan di Bandung 2017 lalu .

Saat itu ia memuji kinerja pemerintah Kota Depok. Belum lagi ada segudang prestasi Kota Depok lainnya yang juga sudah diketahui dan dirasakan warga Depok.

“ Itu pun sebagian ditutupi dan dipelintir saat mereka sosialisasi, seolah tak pernah terjadi atau belum dilakukan Idris, contohnya. Insentif guru ngaji. Saat sosialisasi dikemukakan seolah itu belum dilakukan dan akan jadi program kerja inovatif mereka. Padahal sampai saat ini sudah ada 240 penyuluh agama penerima insentif , memang masih jauh dari sempurna karena belum terdata baik, tapi itu bukan inovasi mereka. Ini sekedar contoh, Semua itu akan lebih baik terlaksana kalau Perda Releginya selesai. Lantas pihak mana yang menjegal Raperda itu di DPR ? Yang takut Raperda itu hanya mengarah pada agama tertentu, padahal Idris tak pernah seperti itu insentif penyuluh agama itu pun sebagian untuk yang non muslim.

“ Janganlah kita menutup jejak dan melempar aib pada orang lain. Harusnya baik Pradi maupun Babai tidak menzholimi Idris dengan menyudutkannya seolah tak mampu memimpin Depok. Warga Depok tak bodoh , hingga pelosok pun merasakan hasil pembangunan. Makanya dimanapun Idris datang disambut antusias warga karena walau belum sempurna , dinilai sudah cukup amanah dan berhasil dalam membangun Depok.

Atau keberhasilan itu juga tidak diakui Pradi dan bilang itu cuma kerja keras Idris ? Bagaimanapun kalian satu paket. Jelek satu jelek dua-duanya. Kalau menganggap pemerintahan sekarang gagal, ya jangan pilih keduanya, karena sama buruknya, kan begitu..,”ujarnya kesal.

Ucapan Babai dan serangan Pradi soal Idris yang seolah selama ini tak kebagian tugas dan membeberkan sejumlah ‘kegagalan’ versi mereka, tidak fair.

Disejumlah media online dan saat sosialisasi keduanya kerap mengungkap kegagalan Idris membangun Depok sebagai Kota religious karna tidak membangun madrasah negeri dan tak ada sekolah baru, belum lagi tudingannya Idris mempolitisir agama.

“ Memangnya selama ini hampir lima belas tahun bercokol di DPRD Babai tidak melihat ada pembangunan sekolah di Depok ini ? Ada cukup banyak SMP baru meski masih kurang, SMA/SMK pun ada. Tidak tahu permasalahan pembangunan SMA atau MAN kewenangannya di mana dan permasalahannya apa ? Boleh kita berpolitik , bersaing tapi yang sehat dan santunlah , jangan politik cuci tangan, kalau jelek tunjuk hidung orang lain bahkan jatuhnya fitnah.

Kalau Pradi mengaku tidak kebagian pekerjaan atau tidak ikut andil dalam pemeritahan Idris, menurut saya itu sama saja membuka aib sendiri. Berarti yang kerja selama ini untuk pembangunan Depok ‘hanya’ Idris ? Dengan begitu masyarakat bisa lebih yakin lagi siapa yang harus dipilih, “ tandasnya. (toro)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com