BerandaSeputar DepokStudy Tour Mahal, Sebaiknya Ditiadakan
spot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Study Tour Mahal, Sebaiknya Ditiadakan

tribundepok.com – Study tour atau yang sering di istilahkan outing class yang berbiaya mahal menuai banyak kontroversi, pro dan kontra merebak dimasyarakat, ada yang setuju tapi banyak yang tidak setuju. Situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini mestinya dijadikan acuan.

Study tour berbiaya mahal ternyata sebenarnya banyak tidak disetujui oleh wali murid.namun karena ada sedikit “pemaksaan” yang disampaikan dengan bahasa yang lemah lembut,membuat wali murid terpaksa setuju. Padahal bayar study tour tersebut dengan susah payah.

“Terpaksa hutang ketetangga,bahkan ada teman saya sesama wali murid terpaksa menggadaikan sepeda motornya,bahkan ada yang sampai pinjam ke rentenir” ujar Mirna (bukan nama asli red) salah seorang wali murid.

Depok, harga study tour bervariasi tergantung jenjang pendidikan dan jarak tujuan yang ditempuh. Ada sebuah sekolah SLTA yang mematok biaya study tour sebesar 2,5 juta untuk tujuan bali. Ada juga salah satu SD memungut biaya 1,2 juta untuk tujuan Yogya.

Dan untuk tingkat SLTP rata-rata dipatok 1,5 juta. Hal ini menyurutkan kegeraman dari Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Depok (AMP2D). Melalui ketuanya Imam Kurtubi, AMP2D mendesak agar Disdik Depok segera mengeluarkan himbauan agar sekolah menghapus program study tour mahal yang memberatkan wali murid.

” Ada indikasi ini adalah pungli juga, karena pihak sekolah mengambil keuntungan uang cukup besar, ada dugaan mereka kongkalingkong dengan pihak travel, sehingga mereka menerima fee, ini adalah pungli yang terselubung” ujarnya dengan nada tinggi. Sementara itu pendapat senada diungkapkan tokoh masyarakat Sawangan Ma’mun Pratama.

“Sebaiknya study tour di stop saja, kasihan warga” ujar pria yang menjabat sebagai ketua RW di Sawangan ini. Ma’mun menambahkan sebaiknya kalaupun outing class atau study tour diadakan harus yang berbiaya murah dan jangan jauh-jauh.

Di Bogor dan Jakarta kan banyak juga tujuan wisata, pasti biaya nya lebih murah dan resikonya tidak terlalu besar, sudah banyak terjadi musibah akibat study tour yang jauh, kita harus meminimalisir resiko itu” tambah pria kalem bertahi lalat ini.

“Jangan sampai terjadi orangtua bunuh diri karena tidak mampu membayar biaya study tour seperti yang terjadi di Tasikmalaya” ungkapnya menutup wawancara melalui sambungan telpon.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com