tribundepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) terus melanjutkan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibiayai oleh Kartu Depok Sejahtera (KDS). Hingga saat ini, proyek rehabilitasi RTLH telah selesai di enam kecamatan dan diproyeksikan akan segera rampung di lima kecamatan lainnya.
Program ini merupakan salah satu upaya nyata Pemkot Depok dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, dengan menyediakan tempat tinggal yang layak.
Enam Kecamatan Tuntas, Lima Masih Berjalan
Kepala Disrumkim Kota Depok, Dadan Rustandi, mengungkapkan bahwa rehabilitasi RTLH di enam kecamatan telah mencapai 100 persen penyelesaian pada tahap pertama. Enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Tapos, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cinere, dan Kecamatan Bojongsari. Sebanyak 348 rumah telah selesai diperbaiki dan diserahkan kepada warga yang berhak.
“Proyek rehabilitasi di awal periode sudah selesai 100 persen, tepatnya sebanyak 348 rumah. Seluruh rumah yang direhabilitasi di enam kecamatan tersebut kini sudah siap ditempati kembali,” ujar Dadan Rustandi, Rabu (16/10/2024).
Meski begitu, masih ada lima kecamatan lainnya yang rehabilitasi RTLH-nya sedang berjalan. Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Limo, Kecamatan Pancoran Mas, dan Kecamatan Sukmajaya. Dadan melaporkan bahwa progres rehabilitasi di lima kecamatan ini telah mencapai sekitar 65 persen.
“Kami terus bekerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Meski saat ini masih dalam tahap pengerjaan, kami optimis rehabilitasi RTLH di lima kecamatan ini dapat diselesaikan tepat waktu,” jelas Dadan.
Optimistis Capai Target
Dadan juga menegaskan bahwa pihaknya optimis dapat mencapai target penyelesaian seluruh RTLH dalam kurun waktu tiga bulan ke depan. Dengan sisa waktu tersebut, Pemkot Depok akan memastikan bahwa setiap penerima manfaat mendapatkan rumah yang layak sesuai dengan standar yang ditentukan.
“Dengan batas waktu penyelesaian sekitar tiga bulan lagi, kami yakin seluruh target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi tepat waktu,” tambahnya.
Program RTLH ini awalnya menargetkan rehabilitasi sebanyak 1.525 unit rumah, namun setelah proses verifikasi, angka tersebut dipangkas menjadi 1.380 unit. Sebanyak 144 unit rumah tidak lolos verifikasi karena berbagai alasan, sementara satu calon penerima manfaat memutuskan untuk mengundurkan diri dari program.
Skema Pembiayaan: Rp23 Juta per Unit
Dalam program rehabilitasi RTLH ini, setiap penerima manfaat mendapatkan dana sebesar Rp23 juta. Dana tersebut terbagi menjadi dua komponen, yaitu Rp20 juta untuk bahan material pembangunan dan Rp3 juta untuk jasa tukang.
Dadan menjelaskan bahwa dana tersebut sudah mencakup seluruh kebutuhan dasar untuk memperbaiki rumah sehingga layak huni, mulai dari perbaikan atap, lantai, hingga dinding rumah.
“Setiap penerima manfaat memperoleh bantuan Rp23 juta. Dana ini dibagi untuk kebutuhan material dan biaya tenaga kerja, agar rumah yang direhab bisa memenuhi standar hunian yang layak,” pungkasnya.
Komitmen Pemkot Depok untuk Kesejahteraan Warga
Program rehabilitasi RTLH ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Depok dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Melalui program KDS, Pemkot berharap dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat miskin di Depok, terutama dalam hal menyediakan tempat tinggal yang aman dan sehat.
Dengan selesainya rehabilitasi di enam kecamatan dan progres yang cukup pesat di lima kecamatan lainnya, Pemkot Depok optimistis bahwa seluruh target akan tercapai sebelum akhir tahun 2024. Masyarakat pun menaruh harapan besar agar program ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, demi terwujudnya Depok yang sejahtera dan berkeadilan.( JW)
