BerandaHukum & KriminalPendekar PSHT Tuntut Keadilan: Unjuk Rasa ke Polsek Kalideres...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pendekar PSHT Tuntut Keadilan: Unjuk Rasa ke Polsek Kalideres Terkait Kasus Dugaan Pencurian Mobil

tribundepok.com – Sejumlah pendekar silat yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dikabarkan akan menggelar aksi unjuk rasa di Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tuntutan agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus dugaan pencurian mobil yang menimpa salah satu anggota mereka, Eko Hendrianto.

Kasus ini bermula dari peristiwa pada 26 Juni 2024, ketika Eko, seorang pendekar PSHT sekaligus penjual tiket di Terminal Kalideres, terlibat cekcok dengan sejumlah oknum anggota organisasi masyarakat (ormas) dan debt collector. Perselisihan tersebut terjadi akibat tunggakan cicilan mobil miliknya selama tiga bulan.

Menurut kuasa hukum Eko, Damianus Jefry Sagala, perselisihan ini berujung pada upaya pemerasan terhadap kliennya. “Oknum tersebut meminta bayaran Rp 10 juta agar mobil klien kami tidak ditarik. Namun permintaan ini ditolak oleh korban,” ungkap Damianus Jefry Sagala, dalam jumpa pers Jumat (10/1/2025).

Yang menjadi ganjalan, lanjut Damianus, mobil korban justru dikeluarkan dari kawasan Terminal Kalideres tanpa surat parkir, STNK, atau kunci mobil. Setelah kejadian tersebut, Eko langsung melaporkannya ke Polsek Kalideres. Namun, hingga kini kasus itu belum menunjukkan perkembangan berarti.

Penyelidikan Dihentikan, Bukti Dikesampingkan

Damianus mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menerbitkan Surat Penghentian Penyidikan (SP2) dengan alasan kurangnya bukti. Pernyataan ini menuai kekecewaan mendalam, karena pihak korban mengklaim telah menyerahkan banyak bukti, termasuk foto dan data pendukung lainnya.

“Ini aneh sekali. Bukti yang kami miliki bukan hanya cukup, tetapi melimpah,” tegas Damianus. Ia juga menyoroti dugaan bahwa korban sempat diarahkan oleh oknum ormas untuk sengaja menunggak pembayaran cicilan selama enam bulan, dengan janji akan membantu proses pelunasan khusus ke pihak leasing. Namun, bukannya mendapat solusi, mobil milik korban justru hilang.

Dukungan Pendekar PSHT

Eko Hendrianto, yang merasa diperlakukan tidak adil, mendapat dukungan penuh dari komunitas PSHT. Para pendekar silat ini berencana mengawal kasus hingga tuntas. “Kami tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar ditegakkan. Jika unjuk rasa ini tidak membuahkan hasil, kami akan membuat pengaduan ke Kapolri, DPR-RI Komisi 3, hingga mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat,” ancam Eko.

Selain itu, korban juga telah melaporkan kasus ini ke Propam Polda Metro Jaya untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum polisi yang tidak serius menangani perkara.

Jalan Panjang Mencari Keadilan

Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat kecil dalam mencari keadilan. Dukungan dari organisasi seperti PSHT menjadi penting untuk menunjukkan solidaritas dan kekuatan kolektif dalam melawan ketidakadilan.

Aksi unjuk rasa yang direncanakan di Polsek Kalideres tidak hanya menjadi bentuk protes, tetapi juga simbol perlawanan terhadap praktik-praktik yang mencederai rasa keadilan. Apakah suara para pendekar PSHT akan mampu menggugah perhatian pihak berwenang? Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dalam kasus ini. (Joko Warihnyo)

spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update