tribundepok. com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy , didampingi Sutarmo, Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kota Depok dan Nyoman Budiarsa, Kasie Sarpras Disdik Depok kunjungi SMPN 22, Senin (14/10) pk 15.00 WIB. Meski tergolong dadakan kedatangan Menteri Pendidikan dan kebudayaan tersebut disambut hangat para guru dan siswa.
Pada kesempatan tersebut Muhadjir Effendy mengapresiasi pendidikan di Kota Depok yang dinilainya mulai berkembang ke a rah yang positif.
“ Untuk itu pemerintah pusat akan mendukung penuh dan memenuhi segala kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah-sekolah di Depok agar kedepannya bisa jauh lebih baik,” janjinya.
Afrida, Kepala Uptd SMPN 22 menyambut baik pernyataan tersebut. Ia berharap sekolahnya yang masih tergolong ‘muda’ dan baru memilihi lahan sendiri ini bisa berkembang lebih baik. “ Ya saat ini kita sedang menata agar segala kebutuhan siswa disekolah bisa terpenuhi dan sarana prasarananya bisa mendukung KBM. Meski demikian tidak hanya secara fisik, kami juga menata siswa dari segi karakter dan mentalnya,” ujar kepala sekolah yang membawahi 787 siswa ini.
Menurut Afrida, pihaknya kerap bekerjasama denganpihak luar seperti BNN untuk pencegahan narkoba di kalangan siswa, DKP yang mengajarkan para siswa untuk memilih dan memilah sampah. “ Kelihatannya sepele tapi itu membina mental anak agar kedepannya generasi muda kita mampu menjaga kebersihan dan ikut bertanggungjawab pada kesehatan lingkungan, seperti turut memerangi sampah plastik,” kilahnya.
Selain kerjasama dengan pihak ketiga, untuk pendidikan karakter dan mendisiplinkan siswa, SMPN 22 menerapkan system POIN. Mereka diberi poin, akan ada penambahan poin bagi siswa yang berprestasi dan mengangkat nama baik sekolah dan pengurangan poin bagi setiap pelanggaran yang mereka buat seperti berelahi, merokok, bolos dan sebagainya. “ Jika poinnya habis maka tak tertutup kemungkinan mereka dikembalikan ke orang tua,” papar Afrida.
Dalam kunjungan tersebut Muhajir Effendy yang sempat berdialog dengan para guru SMPN 22 itu juga berjanji akan lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer . “ Kedepannya kami akan upayakan peningkatan kesejahteraan guru honorer. Kalau gurunya sejahtera tentunya lebih bersemangat dalam mendidik siswa,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disambut baik oleh para guru SMPN 22, terutama yang masih berstatus honorer. Di sekolah tersebut masih ada 22 guru honorer disamping 22 guru lagi yang sudah PNS dan 12 staf umum lainnya. (toro)