tribundepok.com – Markplus Inc. menggelar diskusi bertajuk “Game Changing Strategy to Generate New Leads” yang bertujuan untuk memperbaharui cara industri multifinance dalam menarik pelanggan. Acara ini diadakan di Gedung 88, lantai 8, Markplus Inc.Kasablanka, Jakarta.Rabu (12/3/2025) dan menghadirkan dua narasumber terkemuka,Iwan Setiawan, CEO Markplus Inc. & Marketers, serta Andrew A. Tjoa, Asistant Country Partipost.
Dalam sesi diskusi yang penuh wawasan ini, kedua ahli berbagi pengetahuan mengenai peran penting personal branding dan penggunaan influencer dalam meningkatkan daya tarik perusahaan multifinance di mata calon nasabah.
Iwan Setiawan, dalam pemaparannya, memulai dengan membahas bagaimana pentingnya personal branding bagi perusahaan multifinance. Menurutnya, calon nasabah memilih untuk menggunakan layanan multifinance berdasarkan tiga hal utama. Pertama adalah reputasi perusahaan, yang mencakup kepercayaan nasabah terhadap integritas dan kredibilitas perusahaan tersebut.
Kedua, produk yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan nasabah. Ketiga, pengalaman nasabah dalam menggunakan jasa multifinance menjadi faktor penentu keputusan mereka untuk terus menggunakan atau beralih ke perusahaan lain.
Iwan juga menekankan peran besar marketing dalam industri multifinance. Terutama, pentingnya meningkatkan personal branding perusahaan untuk dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Salah satu strategi yang ia soroti adalah pemanfaatan influencer dalam memasarkan produk dan layanan perusahaan. Influencer, menurutnya, dapat memainkan peran yang sangat krusial dalam membangun kredibilitas serta menarik perhatian pasar yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda yang semakin aktif di media sosial.
Sementara itu, Andrew A. Tjoa, dalam sesi diskusi yang sama, menambahkan bahwa influencer marketing dapat berfungsi lebih dari sekedar promosi produk. Menurut Andrew, ada tiga aspek penting dari peran influencer dalam personal branding.
Pertama, mereka dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa multifinance yang ditawarkan. Kedua, influencer memiliki kemampuan untuk membuat konten kreatif yang mampu menarik perhatian pelanggan baru. Ketiga, mereka mampu menjelaskan materi yang sulit dipahami menjadi lebih sederhana dan mudah dicerna oleh audiens.
Andrew juga mengingatkan para pelaku industri multifinance untuk memperluas pendekatan mereka dalam mengukur keberhasilan kampanye influencer. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan berbagai platform media sosial untuk memperkuat citra perusahaan dan meningkatkan brand awareness di kalangan target audiens.
Menurutnya, media sosial bukan hanya sekedar saluran komunikasi, tetapi juga alat yang sangat efektif dalam membangun personal branding bagi perusahaan multifinance.
Diskusi ini membuka banyak perspektif baru bagi pelaku industri multifinance untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan pasar. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, para profesional di industri multifinance ditantang untuk lebih kreatif dan adaptif dalam menghadapi perubahan.
Dengan adanya strategi-strategi baru yang dibahas dalam acara ini, diharapkan perusahaan multifinance dapat lebih cerdas dalam merancang taktik pemasaran yang mampu menarik lebih banyak leads, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan pada akhirnya, menciptakan loyalitas yang lebih tinggi.( Hisan )