BerandaEkbisKupas Tuntas Masalah Blockchain hingga Industri Media Fesyen di...

Kupas Tuntas Masalah Blockchain hingga Industri Media Fesyen di Ajang Promed’s IP Week Universitas Indonesia

tribundepok.com – Pada akhir Mei lalu, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media menggelar ajang Promed’s IP WEEK di Auditorium Vokasi, Kampus UI Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai isu-isu terkini seperti blockchain, kripto, dan Non-Fungible Token (NFT) serta penerapannya dalam industri kreatif, termasuk media fesyen.

“Media fesyen maupun penggunaan kripto, blockchain, dan NFT menjadi sorotan utama saat ini, sehingga kami ingin lulusan Vokasi UI selangkah lebih maju menjadi agen perubahan yang inovatif, khususnya di industri kreatif,” ujar Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., Direktur Program Pendidikan Vokasi UI.Kamis (13/6/2024)

Program Pendidikan Vokasi UI menitikberatkan pada applied science (ilmu terapan) yang berfokus pada praktik dan terus berupaya menjawab kebutuhan dunia industri. Link and match antara Vokasi UI dengan mitra industri menjadi kunci utama dalam memastikan kesesuaian lulusan dengan dinamika yang terjadi di bidang industri.

Salah satu agenda untuk mendekatkan diri dengan fenomena yang terjadi dalam dunia industri adalah penyelenggaraan IP Week ini. Oscar Darmawan, CEO INDODAX, sebagai salah satu narasumber, menjelaskan pentingnya teknologi blockchain dalam era industri 4.0.

“Industri 4.0 berfokus pada blockchain, big data, IoT, robotic, dan artificial intelligence. Blockchain memiliki karakteristik dan kelebihan yang tidak dapat diubah, hanya bisa ditambahkan, lebih aman dan efisien, lebih transparan, hemat biaya, dan meningkatkan keterlacakan,” kata Oscar.

Oscar juga menekankan bahwa teknologi blockchain dapat digunakan untuk perlindungan hak kekayaan intelektual (IP). Teknologi ini menggabungkan pendaftaran dan perlindungan IP, sehingga informasi IP yang terkandung dalam blok tidak dapat dimanipulasi atau diubah.

Di kesempatan yang sama, Chief Office USS Networks, Cita Prestisia, membahas tentang IP di industri media fesyen yang digarap oleh USS Networks, sebuah perusahaan konten multimedia yang berfokus pada fesyen, budaya, dan gaya hidup.

“Pentingnya mendaftarkan sebuah produk yang diluncurkan harus dilakukan oleh perusahaan. Di industri kreatif, khususnya fesyen, berbagai ide yang bermunculan dan menjadi sebuah karya yang menarik perlu diperhatikan pendaftaran IP-nya agar ide atau karya tersebut tidak dicuri oleh orang lain,” ujar Cita.

USS Networks juga mengenalkan SONDERLAB, sebuah platform e-commerce yang diluncurkan sejak 2020 dan berfokus pada industri fesyen, baik brand lokal maupun internasional. Cita menegaskan bahwa SONDERLAB merupakan salah satu produk USS Networks yang sudah didaftarkan sebagai IP milik perusahaan tersebut.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah praktisi lainnya, termasuk Kepala Biro Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Tirta Karma Senjaya, S.Si., MSE.; Retail Director USS Networks, Monica Ester; dan Content Director USS Networks, Bernadus Hendi.

Melalui kegiatan ini, UI berharap dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam mengenai peran penting IP dalam menjaga kekreatifan dan mendorong inovasi di industri kreatif.

Perlindungan IP memberikan dampak signifikan bagi industri fesyen di panggung global, dan seluruh peserta diharapkan dapat memanfaatkannya sebaik mungkin agar karya yang mereka miliki mendapatkan perlindungan hukum yang layak.( JW )

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com