tribundepok.com – Atmosfer politik semakin memanas menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, terutama di wilayah Solo Raya, di mana dukungan suara dari kalangan buruh atau pekerja terbelah di antara dua pasangan calon. Sebagian dari mereka menyatakan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sementara sebagian lainnya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dukungan untuk Prabowo-Gibran datang dari Aliansi Buruh Solo Raya yang terdiri dari 14 perusahaan. Deklarasi dukungan tersebut diumumkan di Gedung Djoeang 45 Solo, Jawa Tengah, pada hari Minggu, 28 Januari 2024.
Sementara itu, dukungan untuk Ganjar-Mahfud datang dari gabungan serikat pekerja di Solo yang menggabungkan diri dengan nama Buruh Surakarta.
Ketua Aliansi Buruh Solo Raya, Agus Riyanto, menjelaskan bahwa deklarasi tersebut mewakili buruh dari serikat maupun non-serikat dari 14 perusahaan. Mereka memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran dengan harapan agar Indonesia lebih sejahtera di masa depan.
“Pasangan Prabowo-Gibran ini diharapkan bisa mewakili anak-anak muda. Selain itu, Gibran diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, terutama karena beliau sudah berpengalaman di dunia bisnis. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan buruh,” ungkap Agus.dilansir dari tempo.co Senin 29 Januari 2024
Meskipun demikian, Agus menyatakan bahwa Aliansi Buruh Solo Raya tidak mempersoalkan dukungan dari serikat buruh kepada pasangan calon lain. Namun, mereka berupaya untuk menjaring para buruh yang belum tergabung dalam serikat pekerja.
“Sekarang kami fokus untuk mendukung Prabowo-Gibran, tetapi kami juga ingin merangkul para pekerja yang belum terwakili oleh serikat pekerja,” tambahnya.
Di sisi lain, Buruh Surakarta merupakan gabungan dari beberapa serikat pekerja di Solo, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DPC Surakarta dan Federasi Serikat Pekerja Sektor Percetakan, Penerbitan dan Media Informasi (FSP PPMI) DPC Surakarta. Koordinator Buruh Surakarta, Wahyu Rahadi, menjelaskan bahwa dukungan kepada Ganjar-Mahfud hadir setelah mempertimbangkan bahwa pasangan calon ini dianggap tidak melanjutkan kebijakan upah murah kepada buruh, seperti yang diatur dalam PP 51 Tahun 2023.
“Kebijakan PP 51 Tahun 2023 yang telah disusun rezim saat ini telah mengakibatkan buruh terjebak pada upah murah,” ujar Wahyu.
Selain itu, Wahyu menambahkan bahwa dukungan juga didasarkan pada keyakinan bahwa Ganjar Pranowo, selama menjabat Gubernur Jawa Tengah, telah dekat dengan kelompok pekerja atau buruh di wilayah tersebut.
“Dengan dukungan ini, kami berharap Ganjar-Mahfud dapat memahami masalah perburuhan dan menjunjung tinggi hak-hak pekerja di Indonesia,” tambahnya.
Selanjutnya, Buruh Surakarta akan bergerak di masing-masing unit kerjanya untuk memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Mereka juga akan menyampaikan aspirasi mereka kepada pasangan tersebut, termasuk permintaan untuk mencabut PP 51 Tahun 2023 dan menegakkan hukum ketenagakerjaan secara adil.*