tribundepok.com – Debat ketiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok berlangsung dengan penuh dinamika dan tensi politik yang tinggi. Acara yang digelar di Kampus JGU Grand Depok City dan disiarkan secara langsung oleh TVRI,Kamis Malam (21/11/2024) menghadirkan dua pasangan calon, yakni Imam Budi Hartono-Ririn Farabi (nomor urut 1) dan Supian Suri-Candra Rahmansyah (nomor urut 2). Dalam debat ini, kedua paslon saling memaparkan visi dan misi, adu argumen, hingga menyindir satu sama lain dalam balutan persaingan yang sengit.
Meski demikian, acara debat berlangsung tertib dan aman, meskipun para pendukung masing-masing pasangan cukup bersemangat menyuarakan dukungan mereka. Teriakan yel-yel hingga saling ejek antarpendukung menjadi warna tersendiri yang menambah panas suasana debat.
Saling Adu Gagasan: Paslon Nomor 2 Dinilai Lebih Unggul
Sepanjang debat, kedua paslon mencoba merebut simpati warga dengan menyampaikan gagasan dan solusi terhadap berbagai isu kota Depok, mulai dari masalah tata kota, pendidikan, hingga pengentasan kemiskinan. Namun, tanggapan masyarakat tampaknya lebih condong kepada pasangan Supian Suri-Candra Rahmansyah (nomor urut 2). Mereka dinilai lebih lugas, realistis, dan mudah dipahami dalam menyampaikan program-program mereka.
Menurut sejumlah warga yang menonton, gagasan yang disampaikan Paslon nomor 2 terasa lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mereka juga memuji jawaban pasangan ini yang dianggap jujur dan tidak berlebihan.
Sementara itu, Paslon nomor 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, dianggap kurang mampu menjawab pertanyaan dengan tegas dan terkesan menghindari beberapa isu penting.
Respon Warga: TVRI Tak Jadi Pilihan Mayoritas
Meski debat berlangsung sengit, antusiasme warga Depok untuk menyaksikan acara tersebut melalui TVRI ternyata cukup rendah. Dalam survei kecil yang dilakukan terhadap 100 orang secara acak, hanya 38% warga yang mengaku menonton debat, sementara 62% lainnya tidak menyaksikan acara tersebut.
Alasan rendahnya jumlah penonton sebagian besar karena mereka jarang menonton saluran TVRI. Seperti yang diungkapkan Abdul Wadud, warga Tapos, “Saya tidak menonton, jarang sekali nyetel TVRI.” Hal serupa diutarakan Sri Rahayu, warga Cisalak, yang mengaku lebih memilih menonton sinetron di stasiun televisi swasta dibanding menyimak debat.
Hasil Survei: Paslon Nomor 2 Mendominasi
Dari 38% warga yang menyaksikan debat, sebanyak 71% menyatakan dukungan mereka kepada pasangan Supian Suri-Candra Rahmansyah. Pasangan ini berhasil memenangkan hati penonton melalui gagasan yang dianggap lebih matang dan terstruktur. Sebaliknya, hanya 22% warga yang memilih Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, sedangkan 7% memilih untuk tidak menentukan dukungan.
Banyak warga menilai program-program yang ditawarkan Supian Suri-Candra Rahmansyah lebih aplikatif dan menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat Depok. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pasangan nomor urut 2 dalam menarik simpati warga yang masih belum menentukan pilihan.
Debat yang Menjadi Refleksi
Debat ini menjadi momen penting bagi masyarakat Depok untuk mengenal lebih dekat kedua pasangan calon. Kendati tidak semua warga menontonnya, respons positif terhadap pasangan Supian Suri-Candra Rahmansyah menunjukkan bahwa kontestasi politik di Depok semakin menarik untuk diikuti.
Ke depannya, pasangan calon diharapkan lebih aktif menjangkau masyarakat, terutama mereka yang belum tersentuh informasi debat. Dengan semakin tingginya partisipasi warga, proses demokrasi di Depok bisa berjalan lebih baik dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan rakyat.
Sebagai penutup, pertanyaan besar yang kini tersisa adalah: mampukah Paslon nomor 1 mengejar ketertinggalan, ataukah Paslon nomor 2 akan terus memimpin hingga hari pemilihan tiba? Warga Depok kini menunggu jawaban dalam waktu yang semakin dekat.( JW )
