
tribundepok.com – “ Kami berharap pemerintah pusat lebih longgar dalam membuat peraturan sehingga pemerintah Kota Depok pun bisa lebih baik dalam membuat aturan pelaksanaannya,” ujar Muhammad Idris terkait penggelontoran dana RTLH pada warga Kota Depok. Seperti diketahui, beberapa diantaranya meski sudah tepat sasaran, dana RTLH tak bisa dicairkan akibat kesalahan administrasi seperti kesalahan menulis nama ataua lamat. Ini perlu verifikasi data yang lebih akurat agar tidak ada kesalahan lagi. Idris berharap RTLH kali semua bisa dilaksanakan lebih baik lagi dan jangan lagi mengalami permasalahan dalam pelaksanaanya.
Beberapa hari sebelumnya , yakni Rabu (23/10) Idris telah menyerahkan secara simbolis 188 dana bansos rumah tidak layak huni terhadap penerima manfaat yang ada di Kecamatan Sukmajaya yang terdiri dari kelurahan Tirtajaya 3 unit, Kelurahan Cisalak 70 unit, kelurahan Mekarjaya 29 unit, Kelurahan Sukmajaya 15 unit , Kelurahan Abadi Jaya 46 unit, Kelurahan Bakti Jaya 25 unit. Berupa buku tabungan BJB.
“ Tahun yang sudah berjalan dicairkan dana Rp 20 juta, yang diterima warga Rp 18 juta, Rp 2 juta lainnya untuk anggaran kecamatan, konsultan , LPM , monev, bintek dan pajak. Lima belas juta untuk membeli bahan bangunan dan Rp 3 juta untuk biaya tukang.,” ujarnya.
Untuk tahun 2020 akan ada peningkatan. RTLH akan menjadi 25 juta dan yang diterima warga untuk pembangunan menjadi Rp 23 juta. Peruntukannya masih sama. Terkait biaya tukang akan bisa ditekan bila adanya swadaya masyarakat gotong royong membangun. Idris pun berharap, kedepan pemerintah bisa menuangkan aturan pelaksanaan yang lebih baik seperti adanya upaya menggandeng LPM agar timbul swadaya masyarakat terutama saat pendirian rumah.
Terkait simpang siur pencalonannya di Pilkada 2020, meski masih santer dukungan di masyarakat terhadapnya, nasib Idris seolah masih menyimpan misteri. Rumor yang beredar PKS tak lagi mendukung petahana dan sudah punya calon sendiri. Namun siapa yang tahu, bola panas masih bergulir angin politik masih bisa berubah-ubah. Sejumlah Parpol masih sibuk mengintip kekuatan para calon sebelum menjatuhkan pilih akhir dukungan.“ Saya sih menunggu pinangan Parpol saja, tak mau hanya berandai- andai atau menjadi mimpi. Jika ada yang mendukung saya siap maju melanjutkan pembangunankan dari 2015 pun saya begitu,” ujar Idris santai. (toro)