tribundepok.com – Jelang pilkada Depok 2020,beberapa Organisasi dan element Masyarakat Perempuan dikota Depok yang tergabung Dalam Aliansi Perempuan Peduli Depok (APPD)memberikan statemen dukungan terhadap tokoh Nasional
dan Afifah Alia untuk maju dalam pilkada Depok 2020. hal ini diutarakan langsung oleh Koordinator APPD Asti Rusmiyati S.pd didampingi Sekjen Sri Rahayu SE.
“Kami berpendapat bahwa Depok perlu perubahan yang signifikan, Depok perlu pembaharuan, dan diperlukan tokoh yang mampu membenahi Depok kearah yang lebih baik.maka itu kami mengusulkan kepada partai-partai politik yang ada di Parlemen Depok untuk membuka mata hatinya,jangan pragmatis dan hanya kepentingan sesaat, tapi perlu yang harus digaris bawahi adalah kepentingan Depok kedepan dan kesejahteraan rakyatnya secara keseluruhan bukan hanya segolongan saja. Kami berfikir sosok Rama Pratama yang merupakan mantan Anggota DPR RI akan mampu mengejahwatakan keinginan kami. dan mampu mewujudkan Depok kearah yang lebih baik lagi” ujar Asti sapaan akrabnya.
Sementara Sekjen APPD Sri Rahayu SE menambahkan bahwa pendamping rama sebagai wakilnya haruslah orang yang mampu membawa kelembutan namun tetap tegas dalam mengambil kebijakan. ” dan kami yakin bu Afifah Alia yang merupakan kader PDIP dan juga seorang perempuan tangguh akan mampu mendampingi bang Rama dalam memimpin Depok 5 tahun Kedepan,sosok perempuan harus mampu mengaplikasikan emansipasinya,salah satunya dengan menjadi Wakil walikota” ujar Bu Sri panggilan akrab wanita yang sehari-hari bekerja sebagai Guru TK ini.
Pantauan tribundepok.com, bursa pencalonan walikota dan wakil walikota mulai ramai, muncul beberapa nama yang sudah tidak asing lagi tentunya dikota Depok, antara lain petahana M.Idris, Pradi Supriatna, Rudi Samin,Qonita, Farabi,Hardiono, Imam Budi Hartono, Hafiz Nasir, Yeti wulandari, Bayu Adi, dan tentunya Rama Pratama dan Afifah Alia.
Namun dari sekumpulan nama tetsebut, belum ada satu namapun yang sudah mendapat rekomendasi dari Partainya,kecuali Qonita yang sudah direkom oleh PPP Jawa Barat, namun jumlah kursi PPP yang hanya 2 belum signifikan untuk dapat mengusung calonnya. sementara partai partai besar yang mempunyai kursi cukup seperti PKS, Gerindra maupun PDIP belum turun rekomendasinya, sehingga semua calon masih mempunyai peluang yang sama dalam memperoleh surat sakti dari DPP partai masing-masing.