tribundepok.com – Dinilai sebagai kota yang sulit dimenangkan, relawan Puan Maharani yang tergabung dalam Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) meresmikan secara simbolik posko ke-100 di Jalan Kramat Benda, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Selasa, 22 Agustus 2023.
Ketua Umum DPP GPMN Daddy Palgunadi mengungkapkan agenda ini adalah gerakan simbolik yang dilakukan di 100 kota lainnya dan sedang berlangsung di waktu bersamaan walaupun tidak dipublikasi seperti di Depok.
“Karena ini (peresmian di Depok) jadi simbolik untuk peresmian dari kota-kota itu, ini sudah dilaksanakan di Bali ada 10 Kota, NTB dan berjalan di 25 kota di Papua, Jawa Tengah ada 20 kota sedang berlangsung juga,” ungkap Daddy usai peresmian.
Kata dia, pihaknya sengaja melakukan serimoni secara simbolik di Depok karena ingin mengambil suara di kota sejuta maulid yang masih sulit diraih.
“Depok paling sulit diambil, daerah yang paling sulit dimenangkan, dari beberapa kali pemilu kan selalu kalah, diharapkan dengan peresmian secara simbolik di Depok dapat menjadi spirit,” kata Daddy.
Posko ini menjadi salah satu strategi untuk mendekati kepada akar rumput, jadi tidak hanya berkumpul di tengah kota, tapi sudah mulai mendekati titik-titik terdepan dari para pemilih.
“Berarti rangkaiannya itu berada di tingkat kecamatan, ada di tingkat desa,” kata Daddy.
Di posko itu nantinya akan melakukan edukasi menjalankan strategi pemenangan agar lebih efektif, bisa menjangkau pemilih, serta dapat melakukan pendekatan agau penetrasi ke calon pemilih.
“Terutama di kalangan swing voter atau orang-orang yang belum menetapkan terpilihannya,” kata Daddy.
Adapun proses yang akan dilakukan di posko relawan puan, seperti training of trainer, edukasi baik secara langsung berkumpul di posko atau secara online.
“Dari DPP juga melakukan kegiatan, seperti kemarin kita melakukan juru kampanye untuk pemenangan, jadi melakukan peningkatan sumber daya agar mereka tahu bagaimana bisa melakukan pendekatan ke masyarakat atau grass root,” katanya.
Sehingga, lanjut Daddy, pemilih yang belum memilih menjadi potensi untuk menambatkan hati ke Ganjar Pranowo.
“Targetnya memang swing voter,” tukasnya.
Terlebih di perolehan suara Joko Widodo di Jawa Barat hanya meraih suara dikisaran 40 persen dari total pemilih, kata dia, berkaca dari pengalaman pemilih yang lalu, harus memahami pendekatan ke akar rumput.
“Jadi streteginya seperti itu, jadi yang tadinya tidak memilih Pak Ganjar jadi memilih,” ujarnya.
Diharapkan dengan strategi ini bisa mendekati masyarakat, sebab menurut dia, suara adanya di akar rumput bukan di pusat kota.
“Tingkat kota ini, kita sudah mendirikan di 6 kecamatan dan mereka kita inisiasi untuk mendirikan posko-posko,” ujarnya.
Relawan GPMN ini nantinya akan melakukan sentuhan-sentuhan kepada pemilih secara langsung, tidak lagi sekedar opini dan sosmed.
“Tapi bisa langsung hati ke hati atau bersentuhan ke masyarakat secara langsung,” kata Daddy.(JK)
