tribundepok.com – Bekerjasama dengan Kampus YAI- Jakarta, Kelurahan Sukamaju Baru berupaya memajukan wilayah dan masyarakatnya. Sayangnya upaya itu tidak bisa maksimal karena 3 dari 4 pertemuan dilakukan secara video conference dikarenakan pembatasan kondisi Covid, meski demikan manfaatnya tetap dirasakan, salah satunya yang tersentuh kerjasama ini adalah UMKM Sukamaju Baru.
“ YAI memberikan banyak masukan mengenai perdagangan online untuk anggota UMKM kami. Saya rasa itu penting, di masa pandemic perdagangan online sedang marak. Saat ini UMKM kami mulai merambah ke sana , beberapa anggota sudah mulai menawarkan dagangan secara online. Dan program wifi gratis cukup mendukung hal tersebut, barangkali ke depan UMKM kami sudah bisa memiliki website sendiri, kalau sekarang memang belum, tapi sudah mulai mengarah,” ujar Pairin, Lurah Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos
Menurut Pairin perkembangan UMKM Sukamaju Baru cukup pesat, kepengurusannya baru terbentuk Februari 2020 kini anggotanya sudah lebih dari 60. Meski belum eksis dalam perdagangan online, Pairin tak tinggal diam, ia ingin UMKM tetap maju berkembang. Pairin menyadari untuk itu para pelaku UMKM butuh wadah untuk menggelar produknya.
“Keterbatasan akibat Covid membuat kemajuan UMKM juga tidak bisa pesat, tak banyak pameran
bisa diselenggarakan. Paling – paling pelaku UMKM mengikuti pameran atau bazzar yang di selenggarakan Pemkot.
“ Untuk memamerkan atau memasarkan produknya mereka butuh gerai atau outlet. Kami hanya bisa menyediakan lahan di halaman kelurahan . Saya rasa hasilnya cukup baik karena sampai saat ini masih berjalan . Anggita UMKM membawa produknya ke outlet dan di jual disini. Mereka juga menerima pesanan baik dari warga Sukamaju Baru maupun dari wilayah lain. Sementara masih local Depok, yang saya tahu,” papar Pairin.
Kehadiran wifi gratis dari pemerintah Kota Depok tak hanya bermanfaat untuk UMKM tetapi juga
untuk berbagai keperluan lain seperti saat PJJ seperti sekarang ini. RW bisa memantau kegiatan
kelurahan dengan mudah, kan RW sekarang dibekali 1 handphone oleh pemerintah.
” Di wilayah saya dari 15 RW 92 RT kini sudah hampir semua terpasang 2 wifi hanya di RW 10, 6
dan 8 yang masih baru terpasang satu karena masih mencari lokasi yang tepat. Dengan adanya wifi
disetiap RW, amat bermanfaat bagi anak-anak yang belajar jarak jauh. Menghemat kuota yang harus
dibeli orang tua. Bahkan sebelum pemerintah memasang wifi ini ada beberapa RW secara mandiri
memasang wifi gratis untujk kepentingan anak-anak di wilayahnya. Dengan adanya wifi dari
pemerintah mereka tetap menggunakan yang mandiri ditambah yang baru, Jadi makin banyak yang
bisa dibantu, Tapi sekarang sudah ada juga tambahan kuota yang dibagikan pemerintah lewat
provider ya. Bagaimanapun warga bisa memanfaatkan wifi ini untuk banyak hal selain memudahkan
komunikasi. Meski wifi gratis punya banyak manfaat. Pairin tak ingin warganya menyalahgunakan, untuk itu ia minta dibantu pihak karangtaruna untuk menyaring konten yang bisa dibuka.”
Kami merema anak-anak muda lebih paham gadget jadi saya minta agar anak-anak yang PJJ dibatasi agar tidak bisa membuka konten-konten pornografi atau sejenisnya. Begitu pula saya pesan pada RW agar
membatasi jam-jam pemakaian gadget misalnya dimatikan waktunya shalat mahgrib dan lainnyam”
ujar Pairin di ruang kerjanya. (toro)