tribundepok.com – BAPPEDA Kota Depok menyelenggarakan kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas ( Kongko ) mengangkat tema UMKM NAIK KELAS “GO GLOBAL” di Warkop PUNK, Tirtajaya GDC , Jum’at ( 14)11/25). Acara ini dibuka oleh Siti Barkah Hasanah (Cing Ikah), Ketua Dekranasda Kota Depok, dan menghadirkan narasumber Andreas Agung (Digital Marketing) dan Ratu Ratna Damayanti (Penggiat UMKM).
Andreas Agung menekankan pentingnya digitalisasi bagi UMKM untuk meningkatkan kelasnya. “UMKM sebaiknya memiliki website, media sosial, Instagram, TikTok, dan Facebook sendiri untuk memperkenalkan dan memasarkan produk,” ujarnya.
Sementara Ratu Ratna Damayanti menambahkan bahwa perlu adanya “Klinik” yang menyediakan program pembinaan dan pendampingan untuk membantu usaha kecil dan menengah meningkatkan kemampuan dan kinerja usahanya. Contoh “Klinik” yang dapat diselenggarakan antara lain Klinik Bisnis, Klinik Pemasaran, Klinik Keuangan, dan Klinik Kewirausahaan.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu UMKM Kota Depok meningkatkan kualitas dan daya saingnya di era digital.
Sementara itu Cing Ikah sebagai ketua Dekranasda berharap dengan adanya Kongko yang dihadiri kolaborasi antar semua OPD dan mitra para pelaku usaha bisa merangkul banyak pelaku UMKM di bawah Dekranasda untuk kemudian dibawa menuju kesuksesan baik di kancah nasional maupun internasional.
” Jadi lewat kegiatan ini saya berharap makin banyak warga kota Depok terdaftar di Dekranasda sehingga saya juga makin percaya diri untuk membawa mereka di kancah nasional dan internasional. Nantinya lewat kegiatan Dekranasda, mereka bisa dapat pembinaan bagaimana menaikkan kualitas dan kelasnya sehingga msmpu bersaing,” tambahnya.
Selain itu, Cing Ikah juga menyampaikan bahwasanya dirinya mendapat pesan dari walikota agar jangan langsung memikirkan tentang naik kelas tapi memulainya dari pendataan yang akurat.
” Sebagai pemangku pemerintahan saat ini dan juga kolaborasi OPD dan mitra pelaku usaha, kita harus punya pemetaan data. Berapa sih warga Depok yang sudah bagus sebagai UMKM terus kebutuhan dia apa. Sehingga pemerintah bisa hadir secara tepat, misalnya dia perlu modal atau apa. Jadi bukan lagi ditahan pelatihan lagi,” ujar Cing Ikah.
Menurutnya, data jumlah dan kondisi UMKM itu sangat penting sebagai awal langkah. ” Jangan sampai kita bicara naik kelas tapi ternyata yang hadir tidak kita lihat kualitas hasil usahanya, hanya kuantitas. Jadi sebaiknya pemetaanya harus benar, berapa sih yang siap misalnya 300, ya kita fokus saja dulu tapi mereka bisa sukses. Daripada kita bicara UMKM naik kelas tapi kita tidak bisa memetakan dan jadinya malah gagal membina UMKM,” tandasnya
Menurut Cing Ikah masukan yang diberikan para nara sumber sangat bermanfaat untuk kemajuan para pelsku usaha tersebut dalam mengembangkan diri dan usahanya
” Dengan adanya acara ini saya sebagai ketua Dekranasda berharap Bappeda bisa betul -betul bisa merencanakan secara utuh sehingga target pak walikota disini yakni UMKM berhasil, makin modern dan naik kelas bisa tercapainya,” pungkasnya. ( d’toro)
