tribundepok.Com – Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan kontribusi nyata dalam mendukung kesiapsiagaan bencana di Indonesia, kali ini melalui program edukasi kebencanaan inovatif bernama i-Share (Innovative Tsunami Hazard Education). Program ini diperkenalkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI kepada masyarakat Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya tsunami, i-Share dirancang dengan metode yang kreatif dan edukatif. Ketua Tim Pengmas FMIPA UI, Twin Hosea Widodo Kristyanto, M.T., menjelaskan bahwa i-Share merupakan bagian dari seri edukasi Creative Hazard Education (CREDO) yang mengedepankan pendekatan visual, auditori, dan kinestetik untuk mempermudah pemahaman masyarakat. Program ini diinisiasi dari mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan yang diajarkan di Program Studi Geologi FMIPA UI.
“I-Share merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari Program Studi Geologi FMIPA UI dalam mendidik masyarakat tentang potensi bahaya bencana geologi, khususnya tsunami. Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya Universitas Indonesia dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Twin Selasa ( 22/10/2024).
Pada 29 September 2024, program ini melibatkan partisipasi masyarakat setempat yang didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang. Dalam kegiatan tersebut, Tim Pengmas UI yang terdiri atas Twin dan empat mahasiswa FMIPA UI mempraktikkan sebuah alat peraga berupa boks kontainer berisi air dan replika pantai, yang menggambarkan mekanisme terjadinya tsunami dan dampaknya pada wilayah pesisir.
“Kami ingin masyarakat memahami secara visual bagaimana tsunami dapat terbentuk dan betapa besar kerusakan yang bisa ditimbulkannya. Dengan peraga sederhana ini, masyarakat bisa melihat langsung prosesnya sehingga lebih mudah mengerti risiko yang mereka hadapi,” kata Twin.
Namun, i-Share tidak hanya berfokus pada teori dan visualisasi. Salah satu keunggulan program ini adalah penggunaan simulasi role playing. Dalam simulasi ini, masyarakat diajak untuk mempraktikkan langkah-langkah yang harus diambil saat menghadapi situasi darurat tsunami. “Metode ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif, sehingga peserta lebih mudah memahami dan ingat apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat,” jelas Twin.
Program i-Share mendapatkan apresiasi tinggi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serang. Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang, Hotman Siregar, S.STP, M.Si., menyampaikan bahwa program ini menawarkan pendekatan baru yang mampu mengedukasi masyarakat dengan cara yang efektif dan menyenangkan.
“Melalui inovasi seperti i-Share, kami melihat bahwa edukasi kebencanaan tidak harus selalu bersifat kaku. Justru dengan pendekatan yang interaktif, seperti role playing dan visualisasi ini, masyarakat lebih terlibat dan antusias. Kami berharap kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi seperti UI, dapat terus berlanjut untuk membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana,” ujar Hotman.
Selain itu, Sekretaris Desa Umbul Tanjung, Oman, juga menyambut baik kehadiran i-Share di wilayahnya. “Kabupaten Serang ini termasuk dalam daerah rawan bencana, terutama tsunami. Namun, hingga saat ini, materi kebencanaan belum sepenuhnya masuk ke dalam kurikulum sekolah. Kami berharap, melalui i-Share, nantinya akan ada inisiatif untuk menjadikan materi kebencanaan sebagai bagian dari muatan lokal di sekolah-sekolah kami,” kata Oman.
Program i-Share sebelumnya telah diterapkan di berbagai sekolah di Depok dan Jakarta sejak tahun 2022, dan hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat kesiapsiagaan siswa terhadap potensi bencana. Antusiasme yang tinggi dalam pelatihan kebencanaan ini menjadi bukti keberhasilan pendekatan inovatif yang diterapkan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Universitas Indonesia berharap program i-Share dapat terus berkembang dan diterapkan di berbagai wilayah rawan bencana lainnya di Indonesia. Melalui inovasi ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mampu menghadapi ancaman bencana dengan lebih siap, tangguh, dan percaya diri.
Program i-Share menjadi salah satu contoh nyata bagaimana inovasi akademis dapat berperan penting dalam memperkuat ketangguhan masyarakat di tengah ancaman bencana yang semakin nyata. Ke depan, sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat akan terus menjadi kunci dalam menciptakan Indonesia yang lebih siap dalam menghadapi bencana.( JW )