tribundepok.com –– Calon Wali Kota Depok Nomor Urut 2, Supian Suri, menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Depok harus lebih dari sekadar acara seremonial. Tradisi ini, menurutnya, harus dijadikan momen untuk memperkuat keyakinan dan mempererat persatuan umat, dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW. Hal ini disampaikan Supian Suri usai mengikuti dialog bersama wartawan di kantor PWI Depok, Jumat (26/9/2024).
“Maulid Nabi jangan hanya jadi seremonial, tetapi harus menjadi renungan bagi kita semua untuk memperkuat akidah dan keyakinan kepada Nabi Muhammad SAW. Jika saya diberikan amanah oleh rakyat Depok sebagai wali kota, peringatan Maulid Nabi akan saya buat gebyar secara serentak di 63 kelurahan di Kota Depok,” ujar Supian Suri dengan penuh semangat.
Maulid Nabi: Tradisi yang Mengakar di Depok
Kota Depok selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang getol merayakan Maulid Nabi. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok secara rutin menggelar Festival Depok Sejuta Maulid, yang merupakan bentuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan serentak di 63 kelurahan di Depok. Festival ini telah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Depok.
Bagi Supian Suri, peringatan Maulid Nabi bukan sekadar festival, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW. “Ini momentum untuk kita belajar dan menghargai satu sama lain tanpa memandang latar belakang. Melalui Maulid Nabi, kita diingatkan bahwa teladan kita adalah Baginda Rasulullah SAW, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi semesta alam,” tegasnya.
Akhlak sebagai Inti Kehidupan Sosial
Supian Suri juga menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, inti dari interaksi manusia adalah akhlakul karimah, atau perilaku mulia. “Kalau akhlaknya buruk, maka seseorang tidak akan dianggap baik, bahkan oleh Allah SWT nanti di hari kiamat. Yang paling memberatkan timbangan amal kita nanti adalah khusnul khuluq, akhlak yang baik,” jelasnya.
Bagi Supian, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya soal merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga momen untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau, terutama mengenai akhlak dan kasih sayang. “Nabi Muhammad diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Rahmat terbesar yang kita bisa contoh dari beliau adalah akhlak mulianya. Inilah hikmah utama dari peringatan Maulid Nabi yang harus terus kita ingat,” tambahnya.
Komitmen Supian Suri untuk Maulid Nabi yang Inklusif
Lebih lanjut, Supian Suri menyoroti kebiasaan Pemkot Depok yang dianggapnya cenderung “pilih-pilih” dalam mengundang tokoh ulama saat peringatan Maulid Nabi. Menurutnya, semua elemen masyarakat dan ulama harus dilibatkan tanpa ada diskriminasi.
“Saat ini, masih ada kecenderungan untuk hanya mengundang ulama tertentu. Hal ini tentu tidak baik untuk membangun kebersamaan. Jika saya terpilih menjadi Wali Kota Depok, saya akan memastikan tradisi Maulid Nabi digerakkan secara lebih masif dan inklusif, dengan mengundang semua tokoh masyarakat dan ulama, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Supian Suri meyakini bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi jembatan yang mempererat kebersamaan di tengah keragaman masyarakat Depok. “Dengan peringatan Maulid Nabi yang melibatkan semua pihak, kita bisa memperkuat ukhuwah dan persatuan di kota ini. Inilah yang saya harapkan terjadi di Depok,” tutupnya.
Melalui komitmennya tersebut, Supian Suri berharap tradisi Maulid Nabi dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai momentum refleksi untuk memperkuat keimanan, akhlak, serta persatuan di Kota Depok.( Joko Warihnyo )