tribundepok.com – Dalam menjalani peradaban manusia yang bermartabat, pendidikan memegang peran sentral sebagai penentu utama dalam membentuk karakter individu. Namun, hingga kini, pendidikan masih seringkali terfokus pada pencapaian akademik belaka, sementara pembentukan karakter sering diabaikan.
Sebagai kontributor utama dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Dr. Dyah Triarini Indirasari, M.A, Psikolog., memberikan wawasan mendalam tentang urgensi pendidikan karakter di Indonesia.
Dr. Dyah menekankan bahwa karakter bukan sekadar sekumpulan nilai moral, melainkan juga tentang pengembangan kompetensi, otonomi, dan keterhubungan individu. ” Ini menjadi kunci dalam membentuk kepribadian yang utuh dan berkarakter. Namun, implementasi praktis untuk membentuk karakter masih minim dalam sistem pendidikan saat ini,” kata Dr. Dyah saat memberikan pemaparan Kamis 2 Mei 2024
Lebih lanjut, Dr. Dyah menjelaskan bahwa pendidikan karakter tidak hanya terjadi di dalam kelas, melainkan juga melalui berbagai kegiatan di luar kelas yang memperkaya pengalaman belajar. Pentingnya memberikan ruang bagi individu untuk berkembang, memupuk rasa percaya diri, dan memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan juga disoroti.
Selain itu, Dr. Dyah menyoroti pentingnya lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi individu untuk bersosialisasi. Bagi Dr. Dyah, seperti halnya pohon yang memerlukan akar yang kokoh, individu juga memerlukan rasa terhubung dengan keluarga dan komunitasnya.
Tindakan pembentukan karakter, menurut Dr. Dyah, seharusnya dimulai sejak dini, bahkan sejak sekolah dasar. “Hal-hal sederhana seperti mengajarkan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya atau menghormati orang lain dapat menjadi landasan penting dalam pembentukan karakter yang berintegritas,” jelasnya
Meskipun tujuan pendidikan nasional mungkin sudah mencakup pembentukan karakter, namun implementasinya masih jauh dari optimal. Dr. Dyah menegaskan bahwa kesuksesan pendidikan karakter di Indonesia tercermin dari perilaku masyarakatnya secara keseluruhan.
Menyongsong visi Indonesia Emas 2045, Dr. Dyah menekankan pentingnya sistem pendidikan yang tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga pendidikan karakter. Dia mencontohkan negara maju seperti Jepang yang telah membuktikan bahwa pendidikan karakter yang baik membawa dampak positif pada masyarakatnya.
Namun, tantangan besar masih terjadi. Meskipun akses terhadap konten keilmuan semakin mudah, pembentukan pribadi yang mandiri, bermoral, dan memiliki keterampilan abad ke-21 masih belum tercapai dengan baik. Diperlukan bimbingan dan dukungan dari berbagai lingkungan agar anak-anak memiliki kesempatan untuk menginternalisasi nilai-nilai yang baik dan tumbuh sebagai manusia berkarakter.
Ia menambahkan Pendidikan karakter bukan hanya tentang mengajar anak-anak apa yang harus dipikirkan, tetapi juga tentang bagaimana cara mereka berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. ” Ini adalah fondasi kualitas manusia yang tidak boleh diabaikan dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya ( Joko Warihnyo )