tribundepok.com – SOLO – Sebuah pertemuan untuk memahamkan para stakeholder yang tergabung dalam Asosiasi Obat Hewan Indonesia ( ASOHI ) Daerah Jateng , berlangsung di Megaland Hotel Kota Solo , Rabu 7 Februari 2024 , (09.30-10.30WIB) pagi.
Menurut Ketua ASOHI Daerah Jawa Tengah , Ir. Agus Eko Sulistyo , kegiatan ini adalah Program Temu Anggota ASOHI Jateng dengan mengundang para stake holder dalam obat hewan. ” Kita mengundang dinas Pertanian Se Solo Raya , para distributor obat hewan , serta pelaku usaha dalam hal ini adalah para peternak,” ujar Agus Sulistyo , dihubungi wartawan disela sela kegiatan.
Agenda utama sosialisasi adalah pemaparan rancangan pemerintah dalam rencana pengaturan dan Pembatasan Penggunaan Antibiotik dalam Waktu Dekat dan Perijinan OSS ”
Disampaikan Oleh Ibu drh. Ni Made Ria Isriyanthi, Ph.D – Koordinator Substansi Kelompok Pengawasan Obat Hewan dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementan RI.
Salah satu yang disampaikan oleh dokter Ria Isriyanthi adalah Strategi Pengendalian AMR atau Antimicrobial Resistance. .
Strategi yang dilakukan antara lain , Meningkatkan pemahaman AMR dan perubahan perilaku masyarakat. Meningkatkan bukti ilmiah melalui surveilans.
Pencegahan infeksi penerapan hygenis. Menggunakan antimikroba secara bertanggungjawab. Serta Membangun investasi berkelanjutan.
Dokter Ria juga menyampaikan bahwa Badan kesehatan hewan dunia ( OIE ) memberi rekomendasi , yaitu dengan mengembangkan rencana aksi Nasional AMR dengan pendekatan One Health. Pembatasan penggunaan colistin , fluoroguinolon , sefalosporin generasi ketiga dan keempat , melarang penggunaan antibiotik sebagai growth promoter.
Saat sesi tanya jawab , Dokter Ria menjelaskan tentang Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan ( PJTOH ) , diaturan Pet Shop , seberapa Pet Shop mempunyai PJTOH , yang penting bisa berdamai dengan pelaku usaha. ” Saya punya keinginan untuk kumpulkan pet shop , tapi karena ada OSS ini harus duduk bersama , tapi next pasti akan kita tindak lanjuti,” jawab Dokter Ria.
Pertanyaan juga datang dari Miyono , Peternak Domba dan Kambing Sukoharjo , berharap Dinas dan Perusahaan Obat bisa memberi pelatihan edukasi. ” karena selama ini biasa belajar dari YouTube , sehingga ada yang sampai berlebihan,” tukas Miyono. Diharapkan kalau ada edukasi ada penanganan secara mandiri dan lebih efisien. Menjawab hal itu , Dokter Ria , testimoni ini sangat bagus, untuk mendapatkan Bintek di Jawa Tengah ini sudah ada , tapi selama ini ada sebatas di unggas. ” Ini akan kita catat , kedepan akan masuk di ternak kambing dan domba,” tukas dokter Ria.
Nara sumber kedua dalam agenda ini adalah Nugroho Tri Wibowo Pranata Komputer Mahir di DPMPTSP Pemkot Solo. Secara panjang lebar Nugroho menjelaskan tentang cara cara perijinan yang saat ini lebih ringkas melalui OSS ( Online Single Submision ) yaitu Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko. ” Kita memang sengaja mengundang terkait dengan OSS karena saat ini proses mencari ijin itu sangat berbeda dengan dulu,” imbuh Agus Sulistyo.
Antusiasme peserta dalam kegiatan ini sangat besar. Dan membawa banyak manfaat untuk para stake holder yang diundang. (Saf)