spot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomePendidikanPKKMB UI 2023 Dibuka, Rhenald Kasali Sampaikan 5 Kompetensi...

PKKMB UI 2023 Dibuka, Rhenald Kasali Sampaikan 5 Kompetensi Guna Hadapi Tantangan di Dunia Baru

spot_img

tribundepok.com – Universitas Indonesia (UI) resmi membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), pada Selasa (8/8), di Balairung UI, Kampus Depok. Kegiatan ini diikuti oleh 10.159 mahasiswa angkatan 2023 yang akan mengikuti rangkaian program pengenalan kampus hingga Kamis (24/8).

Dalam pidato pembukaan, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D. menyampaikan rasa bangga terhadap putra-putri terbaik Indonesia yang telah menjadi sivitas akademika UI. Menurutnya, peluang para mahasiswa untuk belajar, berprestasi, serta mengembangkan kompetensi, minat, dan bakat, semakin terbuka lebar.

“Ada banyak cara mengembangkan diri di kampus UI. Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga mempunyai banyak kesempatan untuk mengembangkan kompetensi di luar kelas melalui berbagai kegiatan di bidang olahraga, seni, dan pengabdian masyarakat. Selain itu, mahasiswa UI berkesempatan mengikuti berbagai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), baik dalam bentuk beasiswa IISMA maupun program magang di perusahaan mitra,” ujar Prof. Ari. Rabu ( 9/8/2023 ).

WhatsApp Image 2023 08 09 at 18.04.24 1
Tantangan yang harus dijawab oleh para mahasiswa baru ini sejalan dengan tema yang diangkat dalam PKKMB UI 2023. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris mengatatakan bahwa tema besar PKKMB UI tahun ini adalah “Mahasiswa UI Cerdas, Sehat, dan Berprestasi Global”. Tema ini menunjukkan komitmen UI untuk mengembangkan mahasiswa agar tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga menjunjung tinggi kesejahteraan fisik dan mental, serta mampu berprestasi di kancah global.
 
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem akademik dan ekstrakurikuler UI, sekaligus menjadi fase orientasi dan transisi dari pelajar SMA menjadi mahasiswa. Kami percaya bahwa melalui pendidikan yang holistik dan pembinaan yang komprehensif, UI dapat menjadi tempat bertumbuh bagi para mahasiswa baru agar mampu menghadapi berbagai tantangan dunia,” ujar Prof. Haris.
 
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Warsito, DEA, Ph.D., menyebut bahwa setiap tahunnya, lulusan pendidikan menengah kurang lebih 3,7 juta yang berasal dari lulusan SMK, SMA, dan Madrasah Aliyah. Dari jumlah tersebut, hanya 800.000 yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur UTBK-SNBT, dan hanya sekitar 22,77% yang diterima melalui jalur tersebut.( Ayu )

Sementara itu Prof. Rhenald Kasali, yang hadir sebagai narasumber pada acara tersebut juga menyatakan bahwa mahasiswa perlu meningkatkan skill agar dapat bersaing di kancah internasional. Dalam pemaparannya, ia menyebut bahwa banyak tantangan yang dihadapi di “Dunia Baru” yang berkembang saat ini.

Dikatakan Prof. Rhenald Kasali Aspek-aspek perubahan tersebut adalah Artificial Living dengan Genetically Modified Organisms (GMO); Environment, Social, Governance (ESG); Saling Berhadapan dan Berkolaborasi: Populasi Naik–Turun (Disrupsi); Deep Fake & Hoax: Validity & Reliability Test; Global Talent Shortage; serta Butterfly Effect, yaitu ketika semua orang sudah terhubung.

” Di era Artificial Living, banyak inovasi yang muncul dari hasil modifikasi genetik. Misalnya, buah-buahan yang dulu berukuran kecil dan memiliki banyak biji, kini terus dikembangkan, hingga orang bisa mendapati buah pisang, semangka, bahkan alpukat tanpa biji. Selain itu, berbagai tantangan terkait isu lingkungan, sosial, dan pemerintahan juga semakin meningkat. Bahkan, tak jarang berita palsu mudah tersebar karena adanya kecanggihan teknologi,” jelas Prof. Rhenald Kasali.

Melihat tantangan tersebut, Rhenald mendorong para mahasiswa untuk membekali diri agar mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di masa depan. “Banyak negara yang membutuhkan lulusan UI, dengan catatan lulusan UI memiliki kualitas yang mampu menjawab tantangan global,” ucap Rhenald.

Menurut Rhenald ada lima kompetensi yang harus dimiliki seseorang untuk dapat bersaing di tingkat dunia. Kelima skill tersebut adalah Conversational IQ, Creativity and Critical Thinking, Intercultural Competence and Citizenship, Digital Literacies, serta Ecosystem. Mahasiswa harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta daya kreativitas dan pemikiran yang kritis. Ketika menerima suatu informasi, mahasiswa harus mampu mengecek validitasnya, karena ia bertanggung jawab pada informasi yang disebarkannya.

Selain itu, mahasiswa juga harus mampu memahami relasi antarbudaya dan kewarganegaraan sehingga dapat menghasilkan solusi atas masalah yang dialami oleh masyarakan global. Ini dapat diperoleh dengan terus meningkatkan literasi melalui perkembangan digital, serta peka terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. “Artinya, sebagai mahasiswa, pintar saja tidak cukup, tetapi diperlukan juga kecerdasan sosial dan emosional,” kata Rhenald.

Tantangan yang harus dijawab oleh para mahasiswa baru ini sejalan dengan tema yang diangkat dalam PKKMB UI 2023.

Tantangan yang harus dijawab oleh para mahasiswa baru ini sejalan dengan tema yang diangkat dalam PKKMB UI 2023. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris mengatatakan bahwa tema besar PKKMB UI tahun ini adalah “Mahasiswa UI Cerdas, Sehat, dan Berprestasi Global”. Tema ini menunjukkan komitmen UI untuk mengembangkan mahasiswa agar tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga menjunjung tinggi kesejahteraan fisik dan mental, serta mampu berprestasi di kancah global.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem akademik dan ekstrakurikuler UI, sekaligus menjadi fase orientasi dan transisi dari pelajar SMA menjadi mahasiswa. Kami percaya bahwa melalui pendidikan yang holistik dan pembinaan yang komprehensif, UI dapat menjadi tempat bertumbuh bagi para mahasiswa baru agar mampu menghadapi berbagai tantangan dunia,” ujar Prof. Haris.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Warsito, DEA, Ph.D., menyebut bahwa setiap tahunnya, lulusan pendidikan menengah kurang lebih 3,7 juta yang berasal dari lulusan SMK, SMA, dan Madrasah Aliyah. Dari jumlah tersebut, hanya 800.000 yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur UTBK-SNBT, dan hanya sekitar 22,77% yang diterima melalui jalur tersebut. (Ayu)

 

tribundepok.com
tribundepok.comhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update

- Advertisement -

COPYRIGHT © 2018 TRIBUNDEPOK.COM. ALL RIGHTS RESERVED

Open chat
1
Jurnalisme Warga (citizen journalism)
Scan the code
tribundepok.com
Hallo .. Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)