tribundepok.com – Selesai sudah perhelatan Pilkada Desember 2020 dan hasilnya Paslon no 2 Idris-Imam menang mutlak. Kemenangan ini seyogyanya dirayakan dengan suka cita oleh para pendukungnya. PIIS selaku salah satu Team Pemenangan Idris – Imam, yang terdiri dari 11 ormas dan komunitas, bersama beberapa tokoh masyarakat berniat membuat acara syukuran.
” Acara ini kita anggap sebagai rasa syukur keberhasilan kita bersama, para relawan yang sudah berjuang pagi siang dan malam, hujan panas, tanpa pamrih dan tanpa di danai siapapun , bahkan tak jarang keluar dana sendiri, kami tulus iklhas berjuang demi kemenangan Idris-Imam.
Ungkapan rasa syukur ini lah yang akan kita buat. Rencananya setelah pelantikan beliau di bulan Februari Makanya hari ini kita bentuk kepanitiaannya.,”ujar Rudi Samin, penasehat PIIS.
Mikel A. Wattimena, dari PPM (Pemuda Panca Marga) yang di daulat jadi ketua penyelenggara menyatakan akan segera menyusun perencanaan matang terkait rencana syukuran tersebut. “Kepanitiaan sudah dibentuk, seperti apa kegiatannya nanti kita susun.
Namun tentunya kita lihat juga kondisi Covid saat itu, jika zonanya sudah memungkinkan. Karena itu kita plot rencana awal dilaksanakan setelah pelantikan beliau, di bulan Februari. Kita berharap saat itu Depok sudah zona hijau dan kegiatan itupun tidak berupa kerumunan,” ujar Mikel.
Namun selaku walikota terpilih sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19, Muhammad Idris menghimbau agar sementara waktu, dikarenakan adanya Pendemi Covid , masyarakat diminta menghindarkan diri dari kegiatan yang memancing kerumunan.
“ Memang, rasanya kemenangan ini layak dirayakan. Namun lebih baik mengalahkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum. Kalau kegiatan itu menimbulkan kerumunan dan pada akhirnya melahirkan klaster Covid baru sebaiknya dihindari dan tak perlu dilaksanakan, “ ujar Idris.
Penggagas acara ini Jhoni Kalmanutu, menyatakan meski ini merupakan kegiatan syukuran kemenangan Paslon 2 tapi kini kita hapus semua, maka kita beri tema Depok Untuk Semua. “ Pada saat Pilkada ada pendukung 01 atau 02, sekarang sudah tidak ada lagi. Semua warga bersatu demi kelanjutan pembangunan Depok. Jadi ini merupakan kemenangan warga Depok yang bisa tetap kondusif, aman dan terkendali dalam melaksanakan Pilkada damai,” ujarnya
Sementara itu Ketua PIIS Ki Jaghat Pati menyatakan, kegiatan yang akan digelar PIIS tersebut bukanlah sekedar hura-hura, tetapi ungkapan rasa syukur itu akan berupa Gelar Budaya dan UMKM yang bisa mengangkat citra kota Depok . Sekaligus menunjukkan kepedulian pasangan Idris – Imam pada budaya dan UMKM.
“Misalnya saja adanya palang pintu, marawis, gelar pertunjukan budaya dari Ondel-ondel, Kesenian Betawi, Kesenian Sunda, Banten bahkan mungkin Jawa yang sering di pentaskan di Depok. Depok ini multikultur.
“ Depok ini bisa dibilang seperti metropolitan, orang dari manapun ada di sini, nggak beda dengan Jakarta. Multi kultur dan multi etnis . Jadi berbagai budaya ada disini. Karena dekat dengan Jakarta dan bagian dari Jawa Barat tentunya wajar kedua budaya itu yang paling kental. Inilah yang akan
kita angkat dalam gelar budaya tersebut. Ini lho wajah budaya Depok yang layak kita jual . Karena kedepan kita akan jadikan Depok destinasi wisata juga . Gelar budaya ini biar jadi titik awalnya.
Lantas ada juga bazar UMKM di situ . Apa saja produk primadona UMKM Depok, terutama
kulinernya. Jadi acara syukuran ini sangat besar manfaatnya. Makanya kita beri tema Depok Untuk Semua,” ujar Ki Jaghat Pati.
Terkait penolakan Idris dengan adanya pandemi Covid, Ki Jaghat menyatakan PIIS akan mengawal kebijakan dan program Idris-Imam, jadi apapun tentunya berkoordinasi dengan beliau.
“ Ya kami merancang acara ini sebagai ungkapan rasa syukur, namun seandainya saat itu Covid masih belum berlalu kami fleksibel, bisa saja kegiatan ini ditunda hingga kondisi memungkinkan. Sebagai acara Gelar Budaya dan UMKM, takkan pernah basi, kapan pun bisa di buat, kita sesuaikan dengan kebijakan Idris –Imam saja,” pungkasnya. (toro)