tribundepok.com – Tanpa banyak basa basi , pemerintah Kota Depok memfaslitasi kebutuhan masyarakat kurang mampu untuk memperoleh perawatan kesehatan di berbagai rumah sakit yang
ada di Kota Depok.
Dan ini diluar progam kesehatan dengan Kartu Depok Sejahtera (KDS) yang masih digodog mekanismenya.
“ Sebenarnya sudah sejak dulu masalah kesehatan warga kurang mampu telah dicover oleh pemerintah Kota Depok. Jika ada yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tak ada biaya , tidak punya jaminan KIS ataupun BPJS, biasanya pemerintah akan membantu. Hanya saja selama ini peran pemerintah kurang ditonjolkan, seolah mereka terbantu oleh relawan kesehatan,” ujar Diantoro dari K2-Maskod.
Ketidaktahuan masyarakat inlah yang kerap digunakan pihak tertentu untuk menyudutkan pemerintah Kota Depok seolah tidak ada kepedulian. Padahal cukup banyak yang sudah terbantu.
Itu sebabnya K2-Maskod selain membantu advokasi kesehatan pada masyarakat juga memberi edukasi tentang berbagai program kesehatan pemerintah Kota Depok, agar masyarakat tahu,
tambahnya.
Di ulang tahun kota Depok yang ke 22 ini, kami bersykur walikota dan wakilnya punya komitmen tinggi untuk kesehatan masyarakat. “ Sudah menambah RSUD diwilayah timur dan masih akan menambah lagi sarana pelayanan kesehatan seperti RSUD dan Puskesmas, peduli kesehatan manula dan disabilitas, selain warga tidak mampu tentunya ,” ujarnya.
K2-Maskod dan juga kelompok relawan kemanusian lainnya berharap sinergi antara Pemkot Depok dan jajarannya juga rumah sakit pemerintah dan swasta, petugas kesehatan dengan kelompok relawan yang cukup banyak di Depok, akan mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
“ Butuh kerjasama antara semua pihak. Pemerintah sudah punya niatan baik, tinggal kita semua mendukungnya, agar bisa terlaksana dan maksimal manfaatnya bagi kesehatan warga Kota Depok,”.
K2 Maskod juga berharap, kedepan pemerintah kota Depok juga bisa mengarahkan agar berbagai sarana kesehatan baik itu Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta bisa lebih professional dan memanfaarkan kecanggihan tehnologi untuk pendataan pasien. Warga Depok.
“ Misalnya seseorang yang pernah menderita sakit dan berobat, rekam medisnya tercatat online. Sehingga saat si pasien berobat ke Puskesmas atau rumah sakit manapun , data itu bisa cepat diunduh dan cepat ditangani segera, bisa dikenali ia alergi apa , riwayat pemeriksaan terakhirnya seperti apa dan bisa dimasukkan data terbarunya.,” papar Diantoro.
Menurutnya pendataan online ini memang tidak mudah, dibutuhkan profesionalitas dan SDM tambahan untuk pendataan. Namun ini juga bisa membantu warga Depok bisa berobat di manapuntanpa penolakan
“ Bisa jadi pasien pernah berobat ke Puslkemas A karena pindah dan lebih dekat ke Puskesmas B ia berobat ke sana, sementara data rekam medisnya ada di Puskesmas atau Rumah sakit lain, sehingga disarankan berobat kembali di sana. Dengan system online mungkin bisa jadi solusi bagi penolakan pasien karena alasan administraai. (ndra)