0Tribundepok.com, Sejumlah petani menyampaikan aspirasinya dalam kegiatan Demprot ( Demo Produk Obat Pertanian ) yang diselenggarakan di desa Lemah Mukti, Kecamatan lemah Abang Karawang.
Kegiatan di bawah payung HKTI itu di hadiri perwakilan DPP HKTI, Riyanto Sitohang, Wakil Ketua DPD HKTI Jawa Barat Yoris Silahudin Mahfud, perwakilan HKTI se Jawa Barat, WanitaTani Jawa Barat, LSM Prabu dan Koperasi Tabara, Hadir juga Lurah Lemah Mukti, H Damung, Tokoh Masyarakat H. Ade Suhendar serta kelompok petani Desa Lemah Mukti dan sekitarnya.
Kegiatan sosialisasi obat pertanian atau pupuk serta insektisida ini bisa dibilang jawaban nyata dari HKTI atas aspirasi masyarakat pertanian di Indonesia, tak hanya kelompok tani Desa Lemah Mukti saja,
“ Para petani pada umumnya bermasalah dengan pengadaan pupuk yang semakin langka dan tinggi harganya. Seringkali tak terjangkau atau harga tingginya tak sebanding dengan panen pertanian yang dihasilkan, “ ujar Ade Suhendar, Ketua Kelompok Tani Desa Lemah Mukti,
Demo obat pertanian HKTI Jawa Barat ini membawa angin segar bagi para petani, Tak hanya bisa menutupi kebutuhan pupuk yang langka, harganya yang terjangkau, namun hasilnyapun maksimal.
Produk produk seperti pupuk Ki Semar , Panah Arjuna, Si, Gothik dan lainnya, semua jadi primadona, yang diproduksi CV. Bumi Alam Jati. Hal ini tercuat dalam testimoni sejumlah kelompok tani pengguna.
“ Hasilnya sangat nyata baik dari kesuburan tanaman dan juga hasil pertaniannya, “ ujar Ade Suhendar sambil menunjukkan secara nyata hasil lahan persawahan mereka.
Peserta bisa melihat dan menilai sendiri perbedaan menggunakan Ki Semar ataupun tidak, Petani lain juga menyampaikan testimoninya terkait penggunaan Panah Arjuna untuk mengatasi hama tanaman, “ Memakai Panah Arjuna cukup menggunakan satu produk, tak perlu campuran produk lain dan hasilnya sangat baik terutama mengatasi hama seperti sundep dan lainnya,” ujar Ohan, salah seorang wakil kelompok tani,
Sementara itu Yoris Salahudin Mahfud sangat mengapresiasi aspirasi para petani. “ Kita harus tanggap dengan keluhan mereka termasuk kelangkaan pupuk ataupun harga pupuk yang tinggi. Tak Cuma mendengarkan tetapi HKTI harus bisa memberi solusi.
Kita juga harus menjembatani keluhan lain seperti makin menipisnya lahan pertanian yang terdesak alih fungsi lahan produktif jadi perumahan atau peruntukan lain,” paparnya.
“ Kegiatan demo produk obat pertanian seperti saat ini amat bermanfaat. Kita menawarkan solusi pada para petani kira, jadi bukan hanya mengharapkan hasil pertanian yang baik tapi tak mempedulikan problema yang mereka hadapi, “pungkasnya. ( toro )