tribundepok.com – Sekumpulan masyarakat yang menamakan diri Paguyuban Babakan Sukatani Tapos(PBST) yang di ketuai Rustam Efendi menyatakan dukungannya pada Paslon Nomor urut 2 Idris-imam pada perhelatan Pilkada Kota Depok 2020 ini. “Ya,kami PBST berdasarkan hasil kesepakatan bersama,siap mendukung dan memenangkan Idris-Imam” ujar Pria yang akrab dipanggil bang Jalal ini.didampingi pengurus lainnya yakni Lukman Prasandi,Hendro,Prapto,Madi,Yanto Willy dan Andi Rakasiwi,k etua PBST ini menambahkan ” pilihan politik PBST kepada Pasangan Calon (Paslon)Wali-Wakil Wali Kota Depok, Nomor Urut 2, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono tentu berdasarkan rekam jejak mereka berdua. Selain juga visi misi serta program IDRIS-IMAM yang dianggap lebih rasional dan bisa direalisasikan di Kota Depok.
Sementara itu pengurus lainnya madi turut berkomentar “Tentu program Paslon 2 lebih rasional dan bisa direalisasikan dalam kondisi Depok yang terkena imbas resesi ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Terlebih, pandemi ini belum bisa dipredisi kapan berakhir. Jadi 10 program unggulan Paslon 02 itu lebih realistis dibanding lawannya di Pilkada Depok,”
Pembina pbst pardong turut memberikan masukan” sedikitnya ada tiga isu strategis yang akan dihadapi Depok lima tahun ke depan. Pertama, pelambatan ekonomi yaitu resesi ekonomi, kedua mengenai persoalan infrastruktur, ketiga mengenai kesehatan.
“Semua persoalan ini sudah dijawab oleh Paslon 2 dengan 10 program unggulannya,”
Lebih lanjut, pardong menanggapi berobat gratis di fasilitas kesehatan (faskes) kelas tiga pake KTP. Dia menganalisa program dari lawan Pilkada IDRIS-IMAM dari sejumlah penjelasan yang diunggah di media daring lawan paslon 2.
“Saya sedikit kesulitan menganalisa program ini, tapi beberapa penjelasan singkat lawan dari paslon 2 saat kampanye ke warga dan diunggah di media daring. Jadi lawan Pilkada dari Paslon 2 seperti meniru program di sejumlah daerah lain seperti Bekasi, Tanggerang dan wilayah di Sumatera. Bentuknya melalui Perda dan juknis di Perwal. Yaitu menginstruksikan seluruh faskes di Depok (Puskesmas dan RSUD) dan mungkin faskes swasta lewat Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS), untuk memfasilitasi, menerima dan merawat seluruh pemegang KTP Depok”,menurut pardong lagi”
data dari BPS jumlah penduduk Depok adalah 2,4 juta jiwa. Artinya Pemkot akan mensaving anggaran untuk fasilitasi warga yang berobat.
“Data jumlah dan biaya orang sakit di Depok dalam setahun tidak ada yang bisa prediksi kongkrit berapa nilainya,
Untuk itu,saya menilai ada 2 model yang disiapkan dari program itu. Pertama bentuk dan modelnya seperti JKN dengan asuransi BPJS-nya yang sudah tercover oleh Pemkot, provinsi dan pusat. Misalnya 127 ribu jiwa dikali Rp 42.000 (BPJS kelas 3) dikali 12 bulan, maka hasilnya Rp 64 Miliar lebih.
Namun, jika setengah saja penduduk yang dicover misalnya 1,2 juta jiwa hasilnya sekitar Rp 600 miliar jika dikali 12 bulan di pelayanan BPJS kelas 3 sebesar Rp 42 ribu.
“Saving anggaran prediktif misalnya Rp 200 – 300 miliar, nanti per 3 bulan faskes tagih ke Pemkot sesuai jumlah biaya pengobatan warga yang berobat di faskes kelas 3. Dan ini rawan penyelewengan serta angka prediktifnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Untuk itu kesimpulan Pardong, apapun modelnya program berobat gratis pakai KTP bertentangan dengan program JKN, BPJS-nya pemerintah pusat yang sudah tertuang lewat perundang-undangan.
“Sementara partai pengusung dari lawan paslon 2 semuanya partai pemerintah. Apa mungkin mereka melawan arus pemerintah pusat,” .
Kalaupun dipaksakan, ujarnya, misalnya lawan paslon 2 mensaving anggaran Rp 200 – 300 miliar, namun perlu dilihat ketersediaan anggaran lainnya. Seperti membangun 10.000 UMKM baru. Program ini luar biasa bagus berarti per tahun sekitar 2.500 UMKM. Pardong memprediksi kebutuhan anggaran untuk program itu minimal Rp 5-7 juta per orang dikali 2.500 UMKM hasilnya butuh anggaran Rp 7,5 – 18,5 miliar.
“Itu baru anggaran pelatihan, belum akses pasar dan permodalan,” ucapnya.
Jadi, APBD Depok 2022 harus meng cover Rp 2 triliun dipastikan APBD Depok menjadi jebol. Program rutin yang lain akan terbengkalai seperti bangun sekolah, jalan rusak, atasi kemacetan, pembangunan taman. Bahkan, rumah sakit di daerah Tapos bisa terbengkalai.
“Belum lagi tujuh program yang lain, this’t not real, ini program langit yang tidak membumi. Karena itu lebih baik pilih program yang realistis milik Paslon 02 pada 9 Desember mendatang,” tandasnya.
Ketika ditanya darimana bisa mengambil kesimpulan dan tanggapan seperti diatas, Pardong mengatakan” itu hasil diskusi kami,dengan beberapa tokoh dan analis kebijakan publik.diantaranya kami berdiskusi dengan mantan ketua DPRD Depok Drs.H.Rintisyanto,j uga dengan beberapa mantan pejabat dan tokoh masyarakat lainnya, sehingga dengan tekad Bulat PBST mendukung penuh Idris-Imam, ujarnya mengakhiri pembicaraan. (pardi)