tribundepok.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) terus berkomitmen untuk menggerakkan peran perempuan dalam sektor ekonomi dan keuangan syariah. Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya partisipasi perempuan, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam memperkuat kemandirian ekonomi nasional. “Kehadiran perempuan pelaku UMKM adalah bukti nyata bahwa perempuan dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, khususnya melalui kontribusi muslimpreneur yang menegakkan prinsip syariah,” ungkap Arifah dalam pembukaan International Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) 2024 di Jakarta Convention Center.
Membangun Ekosistem Halal yang Inklusif Bersama Persami
Peran aktif perempuan di sektor usaha syariah diinisiasi oleh berbagai lembaga, salah satunya Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (Persami) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Siti Nur Azizah. Persami hadir dengan visi “Go Halal Go Global” untuk mendukung target pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. “Kami berkomitmen memperkuat Halal Value Chain (HVC) dengan mendorong literasi halal dan meningkatkan kapasitas kaum muslimah di bidang ini,” jelas Siti Nur Azizah.
Berbagai lembaga dan organisasi, seperti Salimah, Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), Wanita Islam, Muslimat NU, dan PEKKA turut ambil bagian dalam upaya ini. Mereka berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan di sektor usaha halal dengan menyelenggarakan pelatihan dan membuka akses pasar bagi para pengusaha perempuan.
Rangkaian Festival Ekonomi Syariah dan Mode Modest Fashion Indonesia
Agenda besar pemberdayaan ini sejalan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024. Festival ini menggelar pameran produk halal dan modest fashion bertaraf internasional, Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024. Sebanyak 218 desainer dan jenama lokal menampilkan 1.573 koleksi mode yang berfokus pada modest fashion, sebuah tren yang terus berkembang di Indonesia dan dunia.
Sejumlah pengusaha perempuan yang tergabung dalam Persami turut memeriahkan acara ini, termasuk Salwa Tanara, Ryani, dan Nina Nugroho. Ketiganya menampilkan koleksi unik yang mengangkat nilai budaya Indonesia dalam balutan desain modern.
Koleksi yang Memukau dari Pengusaha Perempuan Persami
1. Salwa Tanara – Tradisional Abstrak
Brand lokal Salwa Tanara, mengusung tema “Tradisional Abstrak” yang memadukan motif budaya Indonesia dengan desain kontemporer. Koleksi ini mendominasi panggung dengan warna merah, biru, dan kuning, yang mencerminkan semangat perempuan Indonesia yang anggun namun berani. Salwa Tanara tampil memukau di runway IN2MF dengan menonjolkan karakter desain yang menawan dan booth eksklusif untuk pengunjung yang ingin mengeksplorasi koleksi terbaru mereka.
2. Ryani – Ufuk Timor
Dengan tema “Ufuk Timor”, Ryani menghadirkan koleksi yang terinspirasi dari pemandangan matahari terbit di ufuk timur. Ryani menonjolkan transisi warna yang lembut, menggambarkan peralihan suhu dari dingin ke hangat. Sebagai bentuk kepedulian lingkungan, Ryani juga menggunakan material dari limbah tekstil untuk koleksinya, menjadikannya sebagai upaya nyata mengurangi polusi tekstil.
3. Nina Nugroho – Peuhaba
Koleksi dari Nina Nugroho, brand busana muslim profesional, berjudul “Peuhaba”, yang berarti “apa kabar” dalam bahasa Aceh. Koleksi ini merupakan penghormatan terhadap semangat keberdayaan perempuan Aceh, yang dikenal dengan sejarah kepahlawanan perempuan seperti Cut Nyak Dien. Melalui koleksinya, Nina mengajak perempuan untuk tampil percaya diri di dunia profesional tanpa mengesampingkan nilai-nilai keislaman.
Dukungan terhadap UMKM Perempuan melalui Booth Persami
Festival ini juga menjadi ajang promosi produk UMKM dari anggota Persami, seperti Kopi We, Rendang, dan Bumbu SABA. Di booth Persami, pengunjung dapat berdialog langsung dengan para pengusaha perempuan sekaligus mendaftar sebagai anggota baru. Melalui kolaborasi ini, KPPPA bersama Persami berharap dapat memperkuat jaringan usaha muslimah dan mendorong perempuan Indonesia untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem usaha halal yang inklusif.
Inisiatif pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi syariah ini adalah langkah besar dalam memperkuat ekonomi bangsa, sekaligus menciptakan peluang yang lebih luas bagi para perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia berbasis prinsip syariah.*