tribundepok.com – Suara gamelan yang mengalun harmonis mengisi Makara Art Center, Universitas Indonesia (UI), saat 18 mahasiswa dari University of Queensland (UQ) mempersembahkan musik pentatonis gamelan.Senin (22/1/2024) Ini adalah bagian dari partisipasi mereka dalam program New Colombo Plan (NCP) di UI, yang mengusung tema ‘Innovations Across Borders: Advancing Sustainable Chemical Engineering Practices Globally’. FTUI menjadi tuan rumah untuk program kerja sama ini dengan Faculty of Engineering, Architecture, and Information Technology (EAIT) UQ.
NCP, sebuah inisiatif unggulan dari pemerintah Australia, memberikan beasiswa dan dana hibah kepada sarjana muda Australia untuk tinggal, belajar, dan mengikuti magang di kawasan Indo-Pasifik. Program ini, yang berlangsung selama satu minggu dari 15 hingga 19 Januari 2024, melibatkan 18 mahasiswa EAIT-UQ.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, Dekan FTUI, menyatakan, “Program ini akan memberikan pengalaman dan wawasan mengenai bidang ilmu teknik kimia serta pengembangan profesional dalam lingkungan global di Indonesia. Mendidik siswa untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman merupakan prioritas utama bagi kami di universitas.”
Senior Lecturer di School of Chemical Engineering UQ, Beverly Coulter, menyampaikan kebahagiaannya kembali ke UI. “Tahun lalu, kami membawa 40 mahasiswa UQ ke FTUI, dan tahun ini kami membawa 18 mahasiswa kami untuk mengenal Fakultas Teknik dan Universitas Indonesia. Kami berharap melalui program ini dapat terjalin koneksi dan jejaring antara para insinyur masa depan Indonesia dan Australia,” ucapnya.
Program NCP ini tidak hanya mencakup kegiatan akademik seperti bincang akademik, studi kasus, dan kunjungan industri, tetapi juga pengalaman non-akademik. Para mahasiswa belajar dari dua guru besar FTUI, Prof. Ir. Kamarza Mulia dan Dr. Intan Clarissa So-phiana, serta melakukan kunjungan industri ke PT Gunung Raja Paksi Tbk untuk memahami proses pengolahan baja dengan rekayasa kimia.
Pengalaman non-akademik mencakup perkenalan budaya dan bahasa Indonesia, termasuk workshop gamelan Jawa dan pembuatan tembikar. Kunjungan wisata ke Taman Mini Indonesia Indah menjadi kesempatan bagi mereka untuk menyaksikan keberagaman rumah adat dari setiap provinsi di Indonesia.
Lilia Virtue, mahasiswa EAIT-UQ, menyatakan antusiasmenya, “Kami sangat senang bisa mempelajari hal baru terkait dengan Indonesia. Kesempatan berkunjung ke industri lokal juga merupakan hal yang sangat saya nantikan. Semoga kami bisa mendapatkan wawasan akan penerapan ilmu kimia dari industri di Indonesia.” Ujarnya ( Joko Warihnyo )