tribundepok.com – PGRI menyelenggarakan Konferensi ke 5 di Gedung PGRI, di GDC Depok, Senin (14/12). Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan laporan pelaksanaan program kerja selama 5
tahun sebagai pertanggungjawaban pengurus PGRI periode 2015-2020 terhadap anggota. Konferensi
tersebut selain dihadiri pengurus dan anggota PGRI dari 11 cabang, dimana setiap cabang diwakili 5 orang, juga dihadiri Kabid Pendas Dinas Pendidikan Kota Depok, Sada Sugianto. Laporan tersebut diterima tanpa sanggahan.
Laporan pertanggung jawaban ini merupakan rangkaian yang akan dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru periode 2020 – 2025 Kamis (17/12 ) mendatang , Setiap anggota berhak memilih dan dipilih.
Hingga saat ini PGRI Kota Depok memiliki sekitar 3000 anggota dari SD,SMP hingga SMA baik sekolah Negeri maupun dari Swasta. Dalam sejarah perkembamgannya PGRI sebagai organisasi profesi selelu berusaha mengembangkan profesionalitas guru terutama dalam hal mendidik , mengajar, membimbing dan mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Untuk itu PGRI selalu menyelenggaran kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangan guru agar lebih professional dan sejahtera.
“ Kami berharap ke depan nasib guru terutama honorer semakin diperhatikan kesejahteraannya, dan tunjangan untuk kepala sekolah ditingkatkan lebih baik. Syukur jika bisa diangkat jadi PNS,
terutama yang telah cukup lama mengabdi. Yang jelas guru tidak sendiri, kami disini akan berjuang bersama untuk mereka “ ujar Syamsudin, Ketua PGRI.
Terkait permasalahan hukum yang menimpa beberapa sekolah/guru, Syamsudin menyatakan, pihak PGRI tidak akan mencampuri selama tidak diminta apalagi yang permasalhannya bersifat pribadi. Namun jika yang bersangkutan meminta pendampingan tentunya akan dibantu.
“ Silhakan menghubugi PGRI yang sekarang ini telah memiliki LKBH. PGRI Kota Depok, mendampingi guru yang bermasalah, terutama yang sudah menjadi anggota PGRI, tentunya jika kami diminta oleh yang bersangkutan,” tambah Syamsudin. Berapa anggota sudah pernah dibantu saat menghadapi permasalahan dan minta dukungan PGRI . Terkait pesta politik di Depok yang baru lalu, PGRI bersikap netral.
“ PGRI sebagai organisasi profesi tidak berpolitik. PGRI ada dimana-mana tapi tidak kemana- mana . Artinya anggota kami menyebar di mana-mana dan kami membebaskan pilihan pada keinginan masing-masing,” pungkas Syamsudin. (toro)