tribundepok.com
  • Seputar Depok
    • Sejarah Depok
  • Cerita Margo 331
  • Nasional
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Olah Raga
  • Opini
    • Khazanah
    • Wisata & Kuliner
  • Hukum & Kriminal
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Musik & Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Seputar Depok
    • Sejarah Depok
  • Cerita Margo 331
  • Nasional
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Olah Raga
  • Opini
    • Khazanah
    • Wisata & Kuliner
  • Hukum & Kriminal
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Musik & Seni Budaya
No Result
View All Result
tribundepok.com
No Result
View All Result
Home Kesehatan

KLB Di SMPN 20 Hanya Dianggap Angin Lalu, Ortusis Kecewa

tribundepok.com by tribundepok.com
November 22, 2019
in Kesehatan
176 2
0
KLB Di SMPN 20 Hanya Dianggap Angin Lalu, Ortusis Kecewa
481
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

tribundepok.com –  Kepala Dinas Kesehatan hanya terima laporan anak buahnya saja tanpa turun
kelapangan melihat kejadian yang sesungguhnya, apalagi memberi empati terhadap siswa dan guru
smpn 20 yang terserang virus hepatitis A, padahal korban sudah ratusan siswa.

“ Terus terang kami kecewa, beliau tidak memberikan perhatian serius, padahal bisa dibilang dengan sekian banyak korban pihak orang tua dan sekolahpun ‘panik’. Memang ada pemeriksaan dokter,
peninjauan berbagai pihak , penyuluhan tapi semua bersifat prosedural saja. Bahkan tanggapan
dari Kepala Dinas Kesehatan pun hanya bisa kami dan lihat baca lewat media. Isinya hanya klise
terkait pola hidup sehat, cuci tangan dan sebagainya. Penangan pun terkesan lamban,” keluh Toto,
mewakili sejumlah ortusis.

Orang tua siswa SMPN 20 Kota Depok dikumpulkan (Rabu 20/11) untuk mengikuti penyuluhan dari
UPF Puskesmas Rangkapan Jaya Baru dan UPT Kecamatan Pancoran Mas Depok. Dinas
Kesehatan Propinsi, Jawa Barat bahkan wakil dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
juga datang meninjau sekolah namun Kepala Dinas Kesehatan Depok justru tak menampakkan
hidungnya. Padahal kedatangannya ditunggu orang tua siswa.

“ Kami menunggu beliau karena semua dokter yang dikirim kesini tidak berani memberikan
statement tentang KLB ini dan penangannya harus bagaimana. Semua jawabannya senada seolah
sudah didikte, pernyataan hanya satu pintu dari Kepala Dinas . Kami maunya ia datang , bicarakan
langkah atau mekanisme penanganan yang sudah sakit harus dibagaimanakan, yang masih sehat
apa perlu divaksinasi. Jika iya laksanakan segera sebelum jatuh korban. Kan seperti dinyatakan
Sekda Depok, ini penangananya tanggungjawab Dinas kesehatan,” keluh komite sekolah mewakili
orang tua.

Wajar jika ini dikeluhkan, orang tua minta informasi dan tindakan nyata, Dinas Kesehatan terkesan
lamban sementara siswa yang menjadi korban sudah cukup banyak dan semakin hari yang jatuh
sakit bertambah,

“ Dari yang jatuh sakit di awal sudah 42 siswa dan guru yang terjangkit hepatitis A, sedangkan yang ambruk pada upacara berikutnya 75 orang, sudah diambil sampel darah tapi hasilnya belum diketahui. Siswa yang tidak masukpun semakin banyak entah karena jatuh sakit atau orang tuanya takut anaknya tertular kami belum tahu. Ini kan butuh kejelasan apa penyebabnya dan bagaimana menanganinya, supaya KLB bisa berjalan tenang, apalagi sudah mau ujian semester, jangan dibiarkan berlarut-larut,” ujarnya.

Sejumlah pihak memang menunggu kepastian dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dan
berharap dia tidak hanya menununggu laporan anak buahnya saja. Para siswa dan guru yang
sudah jadi korban butuh perawatan intensif begitu pula yang belum terjangkit butuh pencegahan
segera.

“ Karena ini KLB harusnya menjadi tanggungjawab pemerintah baik biaya perawatannya
maupun vaksinasi pencegahannya. Saat ini biayta perawatan masih ditanggung orang tua, bahkan
simpang siur informasi bahwa vaksiniasi bisa dilakukan namun berbiaya tinggi justru meresahkan
masyarakat. Ini wabah , sudah KLB mau dibilang parsial atau apapun istilahnya , ini harusnya jadi tanggungjawab pemerintah, terutama Dinas kesehatan yang terkait langsung. Tapi sayangnya cuma
dianggap angin lalu,” tambahnya.

Bahkan Dinas Kesehatan Jawa Barat sudah menyatakan bahwa karena ini KLB maka sudah
menjadi tanggungjawab kita bersama bahkan kejadian ini sudah mendapat perhatian dan dibahas
Kementerian Kesehatan. Jika Depok bisa menanganinya sendiri lebih baik jika tidak bisa minta
dibantu propinsi. atau pemerintah pusat.

Terkait banyaknya siswa yang tidak masuk, pihak sekolah belum berani mengambil langkah
meliburkan, karena tak mau salah langkah. Sekolah masih menunggu rekomendasi langsung dari
Dinas Kesehatan. Karena lewat media, Novarita, Kepala Dinas Kesehatan menyatakan jika kasus
terjadi diluar sekolah maka akan sulit untuk dikontrol dan diawasi.

Tadinya mau kami liburkan tapi nanti kalau ada kasus lagi, susah kami kontrolnya. Kalau di sekolah kan lebih mudah kami mengawasinya, ujarnya pada awak media. Pada intinya pihak orang tua siswa SMPN 20 menunggu tindakan preventif dan rehabilitative dari permerintah, bukan sekedar penyuluhan pola hidup sehat. (toro)

tribundepok.com

tribundepok.com

faktual update

Related Posts

Satgas Covid-19 Depok Sampaikan Informasi Terbaru
Kesehatan

Satgas Covid-19 Depok Sampaikan Informasi Terbaru

Januari 19, 2022
Baraya Care Gelar Vaksinasi Merdeka
Kesehatan

Baraya Care Gelar Vaksinasi Merdeka

Agustus 20, 2021
DPP LPPI ; Mendukung Bareskrim untuk Menindak Pelaku Penyebar Hoax Seperti yang Dilakukan Dr Lois
Kesehatan

DPP LPPI ; Mendukung Bareskrim untuk Menindak Pelaku Penyebar Hoax Seperti yang Dilakukan Dr Lois

Juli 13, 2021
Next Post
MPC Pemuda Pancasila Kota Depok Resmi Dilantik

MPC Pemuda Pancasila Kota Depok Resmi Dilantik

Dangdut Mania Beraroma Pemuda Pancasila Hipnotis Ribuan Penonton

Dangdut Mania Beraroma Pemuda Pancasila Hipnotis Ribuan Penonton

Tuntas Renovasi SDN Curug 2 Percantik Diri

Tuntas Renovasi SDN Curug 2 Percantik Diri

Please login to join discussion

Categories

  • All Right Casino
  • Boomerang Casino
  • Energy Casino
  • GGbet
  • Hukum & Kriminal
  • Hukum Pidana
  • Ice Casino
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Kesehatan
  • Khazanah
  • Musik & Seni Budaya
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Parimatch
  • Pemilu 2019
  • Pendidikan
  • PERADILAN AGAMA
  • Pilkada Depok 2020
  • Seputar Depok
  • SuperCat Casino
  • Uncategorized
  • Vulkan Vegas
  • Wisata & Kuliner

Topics

AgusIsrokMiroj babaisuhaimi BankBJBCabangDepok birpletok Covid19 Dandim0508 DandimDepok depok DinasPendidikanMagelang Disdukcapilkotadepok dprdkotadepok gerindra HendrikTangkeAllo JamnasVW jawabarat kota depok kotadepok Liburanku mawarmerah Mekarjayadepok MenteriHukumdanHAM miras MUR MusikUntukRepublik PDAMkotaDepok PDAMTirtaAsasta pemkotdepok PemudaPancasila PemudaPancasilaKotaDepok Pilkada pilkadaDepok ping tv pkb pks pln PMIDepok PolrestaDepok pradisupriatna SatpolPP SMPN8Depok tibundepok tribundepok tribundepok.com Volkswagen YasonnaHLaoly
tribundepok.com

tribundepok.com © 2022

tribundepok.com

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Seputar Depok
    • Sejarah Depok
  • Cerita Margo 331
  • Nasional
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Olah Raga
  • Opini
    • Khazanah
    • Wisata & Kuliner
  • Hukum & Kriminal
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Musik & Seni Budaya

tribundepok.com © 2022

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00