tribundepok.com – Polemik terkait pernyataan Bakal Calon Wali Kota Depok, Supian Suri (SS), mengenai prioritas pembangunan di Kota Depok semakin memanas. Pernyataan Supian dalam sebuah acara Relawan Kristiani Supian Suri (RKS) pada Jumat lalu, yang menegaskan pentingnya pelebaran Jalan Raya Sawangan dibandingkan pembangunan fasilitas publik seperti alun-alun, menjadi sorotan berbagai pihak.
“Jalan yang lancar akan memudahkan mobilitas warga, dan ini harus menjadi prioritas sebelum pembangunan fasilitas publik lainnya,” tegas Supian di hadapan relawannya.
Namun, pernyataan tersebut mendapat respons sinis dari anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Hengky. Menurut Hengky, pernyataan Supian seolah-olah menjadi bahan lelucon. Ia mempertanyakan mengapa Supian, yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), tiba-tiba menyebut pelebaran jalan lebih prioritas.
“Bagaimana mungkin SS mengkritisi kebijakan yang dia sendiri terlibat dalam perencanaan dan penganggarannya? Saat itu, SS kan masih menjabat sebagai Sekda. Lucu, bukan?” ujar Hengky dengan nada sindiran pada Minggu (22/9/2024).
Acep Azhari Klarifikasi: Supian Hanya Pelaksana, Bukan Pengambil Keputusan
Menanggapi kritik Hengky, Ketua Barisan Relawan Supian Suri (Baress), H. Acep Azhari, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa posisi Supian sebagai Sekda saat itu hanyalah pelaksana dari keputusan yang telah disepakati oleh para pengambil kebijakan, bukan pengambil keputusan utama.
“Sebagai Sekda, Supian Suri memang berada di posisi strategis, namun perlu diingat bahwa ia hanyalah pelaksana keputusan. Kebijakan yang diambil adalah hasil musyawarah dan persetujuan pihak legislatif, bukan semata-mata keputusan pribadi SS,” jelas Acep, Jelas Acep Azhari kepada tribundepok.com, Senin (23/9/2024).
Lebih lanjut, Acep mengungkapkan bahwa dalam pengambilan keputusan besar seperti pembangunan alun-alun, Sekda mungkin dimintai masukan. Namun, keputusan final tetap berada di tangan anggota dewan yang memiliki wewenang politik, terutama partai pengusung.
“Janji-janji kampanye dan program prioritas yang sudah digulirkan tidak selalu memerlukan persetujuan dari Sekda, karena sudah menjadi bagian dari program unggulan pemerintah daerah sejak awal,” tambahnya.
Tuduhan Hengky Dinilai Hanya Sebagai Upaya Sensasi
Acep juga menyayangkan sikap Hengky yang seolah-olah menggiring opini publik bahwa Supian Suri bertanggung jawab penuh atas rencana pembangunan alun-alun. Menurut Acep, ini merupakan upaya untuk menciptakan citra negatif di mata masyarakat, padahal faktanya peran Supian lebih sebagai eksekutor, bukan pengambil kebijakan.
“Ini jelas-jelas upaya mencari sensasi yang kocak! Hengky ingin menjatuhkan SS dengan tuduhan yang tidak berdasar. Masyarakat Depok sudah cerdas, mereka tidak akan tertipu oleh opini murahan seperti ini,” tegas Acep.
Acep pun menegaskan bahwa masyarakat Kota Depok saat ini mendambakan perubahan nyata dan Baress yakin bahwa Supian Suri adalah figur yang mampu membawa perubahan tersebut. Oleh karena itu, dukungan penuh akan terus diberikan kepada Supian untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.
“Masyarakat sudah jenuh dengan kebijakan yang tidak berpihak pada kebutuhan mereka. Pelebaran Jalan Raya Sawangan adalah solusi konkret untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup warga. SS paham betul akan hal itu, dan kami akan terus mendukungnya hingga terwujud,” tutup Acep Azhari dengan penuh keyakinan.
Pernyataan tegas dari Ketua Baress ini menjadi klarifikasi penting di tengah polemik yang berkembang. Ia menekankan bahwa tudingan Hengky hanya bertujuan untuk menciptakan opini negatif yang tidak berdasar, sementara Baress berfokus pada tujuan utama, yaitu menciptakan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Kota Depok melalui kepemimpinan Supian Suri di masa mendatang.( Joko Warihnyo )