tribundepok.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok yang akan digelar pada 27 November 2024, Pemerintah Kota Depok mulai mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga situasi tetap kondusif. Hal ini penting guna menghindari potensi konflik dan memastikan Pilkada berlangsung aman dan harmonis.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok menyelenggarakan sosialisasi pencegahan konflik dengan tema “Peningkatan Peran dan Sinergitas Masyarakat dalam Menjaga Kondusifitas Kota Depok”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (25/9/2024) di Hotel Bumi Wiyata dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat.
Sosialisasi ini menghadirkan sejumlah narasumber dari institusi penting, di antaranya Agus Isnaeni, M.Si., Kanit Kontra Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri; AKBP Danu Wiyata, S.Pd., M.M., Kasat Intelkam Polres Metro Depok; dan Tulus, Kepala Bidang Pengawasan Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Kota Depok, Lienda Ratna Nurdianny, S.H., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dipimpin oleh Kyai Abdul Ghandi, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), serta undangan dari Kodim, Polres Metro Depok, dan unsur Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan di setiap kecamatan. Kami berharap sosialisasi ini memberikan manfaat dengan adanya narasumber yang kompeten di bidangnya,” ujar Lienda dalam sambutannya.
Raden Gandara Budiana, yang mewakili Wali Kota Depok dalam membuka acara, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama menjelang Pilkada. Ia menegaskan bahwa partisipasi aktif dari masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang aman dan damai.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjaga keamanan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat diharapkan turut serta menjaga kondusivitas dan bersinergi demi kepentingan bersama,” kata Gandara.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam memahami dan menangkal potensi ancaman di lingkungan sekitar. “Upaya pencegahan dan penanganan dini perlu disosialisasikan hingga ke tingkat kelurahan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, kita bisa memastikan kondisi Depok tetap kondusif dan nyaman bagi semua,” tambahnya.
Selain pejabat pemerintahan, sosialisasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Densus 88 Mabes Polri, Polres Metro Depok, FKUB, FKDM, FPK, serta para tokoh agama dan masyarakat Depok. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen lintas sektor untuk berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Kota Depok, terutama menjelang perhelatan politik besar seperti Pilkada.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan kesiagaan masyarakat dalam menjaga kerukunan dan mencegah konflik di tengah dinamika politik yang semakin memanas. Sosialisasi pencegahan konflik ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menciptakan suasana yang aman, tertib, dan damai di Kota Depok.
Dengan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat, Kota Depok diharapkan dapat menghadapi Pilkada 2024 dengan kondisi yang tetap kondusif dan damai.( Ayu )