tribundepok.com – Upaya mendeteksi dini potensi konflik dalam Pemilukada 2024 memang patut dilakukan . Perbedaan pilihan, perbedaan kepentingan memang rentan timbulkan konflik di masyarakat, apalagi di tahun politik seperti ini, perhatian dan dukungan masyarakat seolah terbagi pada calonnya masing-masing. Menyadari hal tersebut , Pemerintah Kota Depok, khususnya Kecamatan Cilodong berupaya mengantisipasi.
” Salah satu caranya adalah dengan upaya optimalisasi dalam menjaring informasi sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini jelang Pemilukada 2024 di kecamatan Cilodong,” ujar Teguh Setio, Kasie Tramtib dan Pemerintahan Kecamatan Cilodong .
Menurutnya kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan tiga bulan sekali, untuk memberikan edukasi kepada organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ( FKDM) dan Forum Pembauran Kebangsaan ( FPK ) tingkat kecamatan Cilodong , temanya disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi masyarakat saat itu.
“Dan saat sekarang temanya terkait deteksi dini dan cegah dini potensi konflik menjelang Pemilukada Kota Depok 2024. Tema ini sesuai jelang Pemilukada tahun ini yang mana pada bulan bulan ini sangat kental pencalonan wakil wakil terbaik masyarakat untuk menjadi pemimpin Kota Depok ,” ujar Teguh.
Kegiatan di Kecamatan Cilodong ini untuk memperkuat koordinasi antar lembaga keamanan, elemen masyarakat . Sekitar 50 anggota FKDM dan FPK beberapa lurah di wilayah kecamatan Cilodong, serta LPM, Babinsa-babinkamtibmas dari masing-masing kelurahan
Menurut Teguh , dengan adanya pertukaran informasi yang efektif, deteksi dini terhadap potensi konflik bisa dilakukan dengan lebih akurat dan cepat, serta meminimalkan risiko konflik, radikalisme, berhentinya peningkatan peredaran narkoba, minuman beralkohor serta obat-obatan terlarang atau narkoba terutama pada remaja dan untuk menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada 2024
” Banyak mitigasi mitigasi yg masuk baik dari lurah maupun dari wakil walikota Depok terkait deteksi dini untuk Pilkada bahwa isu isu yang terjadi di wilayah misalnya isu isu soal agama, kepemerintahan, itu sudah terdengar harus diantisipasi masyarakat,” ujarnya lagi.
Ia berharap anggota FKDM dan FKP yang ada di wilayah kdapat memberikan informasi kepada pemerintah terkait peristiwa yang terjadi di wilayahnya.
” Contoh ada pembuangan limbah di setu, itu isu politik yang dilemparkan oleh orang untuk memicu permasalahan mendekati pilkada. Kami harapkan dari peserta rapat bisa melakukan pelaporan. Disamping itu diharapkan mereka juga bisa memberikan edukasi terkait gangguan trantibum di wilayah, termasuk, ” paparnya .
Sementara Fredy Kasie trantib dan pengawalan dari Dinas Pol PP Kota Depok, berharap kegiatan seperti ini efektif untuk melatih kepekaan masyarakat.
” Mudah-mudahan di Pemilukada mendatang kita aman dan kondusif, semua masyarakat bisa ikut berpartisipasi. Kami berharap agar masyarakat Kota Depok dapat menyalurkan hak pilih mereka dalam situasi yang aman dan kondusif,” pungkas Fredy. ( d’toro )
