tribundepok.com – Calon Wali Kota Depok dalam Pilkada 2024, Imam Budi Hartono, dengan tegas menyatakan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kota Depok, yang termasuk dalam Provinsi Jawa Barat, berada dalam kondisi yang sangat baik. Hal ini disampaikan Imam dalam sebuah diskusi bersama para wartawan di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Depok, Selasa (1/10).
Dalam diskusi tersebut, salah satu panelis mengajukan pertanyaan mengenai predikat Kota Intoleran yang sempat disematkan pada Kota Depok oleh lembaga Setara Institute. Menanggapi hal tersebut, Imam Budi Hartono memberikan pandangannya terkait penilaian tersebut dan menegaskan bahwa lembaga yang berhak memberikan predikat terhadap suatu daerah adalah lembaga pemerintah, bukan lembaga non-pemerintah.
“Lembaga yang berhak menentukan status suatu daerah, seperti kota atau kabupaten, adalah lembaga pemerintah. Sebagai contoh, Badan Pusat Statistik (BPS) yang menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kementerian Kesehatan yang mengukur tingkat stunting, dan Kementerian Dalam Negeri yang memantau inflasi. Kalau ada lembaga lain di luar pemerintah yang memberikan predikat, sebenarnya mereka tidak punya kewenangan,” kata Imam.
Tanggapan Imam Terhadap Indeks Toleransi
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan dialog dengan tokoh agama di Depok, seperti pendeta, biksu, dan rohaniawan lainnya, dan tidak ada dari mereka yang menyatakan adanya intoleransi di Depok. Menurut Imam, yang berwenang membicarakan urusan agama adalah Kementerian Agama, dan indikator yang resmi adalah Indeks Kerukunan Umat Beragama, bukan Indeks Toleransi.
“Yang sah untuk bicara masalah agama adalah Kementerian Agama, dan mereka mengeluarkan Indeks Kerukunan Umat Beragama, bukan Indeks Toleransi. Depok adalah bagian dari Jawa Barat, dan Indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Barat sangat baik. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan terkait intoleransi,” tegasnya.
Program Insentif Bimbingan Rohani Imam-Ririn
Imam juga mengungkapkan program unggulan yang akan dilanjutkan dan dikembangkan oleh pasangan calon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn) jika terpilih kembali, yaitu program insentif untuk para pembimbing rohani. Saat ini, jumlah penerima insentif sudah mencapai 2.000 orang, yang terdiri dari para pembimbing rohani dari berbagai agama, dan ke depan Imam menargetkan jumlah tersebut akan meningkat hingga 5.000 orang.
“Kami punya program insentif untuk pembimbing rohani. Awalnya 1.000 orang, sekarang sudah 2.000 orang, dan insyaallah ke depan akan naik hingga 5.000 orang. Tidak hanya untuk pembimbing rohani, tetapi juga untuk penjaga masjid, penjaga gereja, penjaga pura, serta petugas pemandi jenazah dan penjaga makam,” jelas Imam.
Dukungan dari Tokoh Agama
Imam juga menyebut bahwa banyak tokoh agama dari berbagai agama yang mendukung pasangan calon nomor urut 1, termasuk di antaranya para pendeta. Menurutnya, isu intoleransi hanya akan memperkeruh suasana dan menimbulkan perpecahan di masyarakat, sehingga ia mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian.
“Insyaallah, sudah banyak pendeta yang mendukung pasangan nomor 1. Jadi, jangan terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar. Mari kita jaga perdamaian dan hindari konflik yang tidak perlu,” tutup Imam dengan penuh keyakinan.
Melalui program insentif bimbingan rohani dan komitmen terhadap kerukunan umat beragama, pasangan Imam-Ririn bertekad untuk terus memperkuat harmoni sosial di Depok, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang damai dan sejahtera bagi seluruh warganya.( JW )