tribundepok.com – Sejumlah kepala sekolah dan guru merasakan kepuasan dengan keberadaan PGRI sekarang ini. “ Di bawah kepemimpinan Syamsudin , memang terlihat sejumlah kemajuan seperti PGRI telah memiliki kantor dan gedung kegiatan sendiri, perjuangan untuk kesejahteraan guru maupun guru honorer bisa dirasakan anggota. Namun kami berharap perjuangan itu tidak terhenti begitu saja karena masih banyak yang perlu dibenahi, “ ujar Syarifudin Kepala UPTD SDN Kalimulya 1 Kecamatan Cilodong.
Menurut Syarifudin , kedepannya PGRI diharapkan lebih bisa berkiprah untuk kenyamanan para kepala sekolah dan guru. “ Misalnya saja membentuk tim Advokasi, jika ada kepala sekolah atau guru menghadapi permasalahan entah hukum atau lainnya. Memang selama ini jika ada permasalahan , PGRI telah memberi perhatian, namun itu tidak cukup. PGRI harus punya tim advokasi tetap atau legal yang bisa duduk bersama para kepala sekolah /guru saat menghadapi permasalahan. Hingga untuk membuat suatu keputusan kami bisa bertukar pikiran dan jika menghadapi masalah kami tidak ‘sendirian’. PGRI adalah induk kami, wajar jika kami berharap, PGRI harus aktif dan ‘hadir’ saat anggota memiliki permasalahan,” kilah Syarifudin.
PGRI yang telah berdiri sebelum kemerdekaan RI ini memang memperjuangkan kecerdasan anak negeri dan juga mewadahi keberadaan para guru yang dalam kurun waktu sekian lama terus saja berkutat dalam permasalahan. “ Ya permasalahan guru memang belum selesai, di sejumlah daerah masih kekurangan guru, keberadaannya belum merata. Begitu juga sejumlah sekolah masih mengeluhkan kurangnya guru PNS dan sejumlah guru honorer juga masih berharap bisa naik jenjang jadi PNS mengingat karirnya sebagai guru honorer sudah cukup panjang. Belum lagi masalah kesejahteraan, masih harus terus ditingkatkan,” ujar H. Syamsudin, Ketua PGRI Kota Depok .
“ satu hal penting, PGRI akan terus membangun solidaritas para guru, rasa kebersamaan dan kepedulian. Tak hanya ke dalam organisasi tetapi juga keluar. Kami para guru juga ingin menunjukkan kesolidan dan kepedulian pada masyarakat saat ada yang menghadapi permasalahan entah menghadapi pandemic atau musibah lainnya. ” ujarnya.
H. Syamsudin juga memahami keingian para kepala sekolah dan guru agar PGRI memiliki tim advokasi dan pendampingan. “ Itu masukan yang sangat berharga, layak untuk diperjuangkan keberadaannya. Saya ingin PGRI bukan hanya menjadi wadah saat guru butuh kesejahteraan, berupaya meningkatkan kredibilitas and mengaktualisasi diri tetapi juga induk saat mereka memiliki permasalahan,” pungkasnya. (toro)