tribundepok.com – Kekerasan berbasis digital terhadap anak menjadi salah satu masalah yang semakin meresahkan dan harus diwaspadai oleh orang tua serta masyarakat. Dampak dari kekerasan ini dapat menyebabkan stres pada anak, yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan psikologis mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh Nessi Annisa Handari, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, saat memaparkan materi dalam forum Rencana Kerja (Renja) 2026 di Aula Teratai, Balai Kota Depok,Kamis (13/03/2025).
Nessi menekankan pentingnya perhatian terhadap anak dalam era digital saat ini. “Kekerasan terhadap anak kini semakin beragam, salah satunya melalui platform digital. Para pelaku kekerasan ini seringkali mengancam atau memanipulasi korban secara online, yang dapat menyebabkan anak mengalami stres,” ujarnya.
Ancaman Kekerasan di Dunia Digital dan Pengawasan Orang Tua
Nessi menjelaskan bahwa banyak pelaku kejahatan yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Di sisi lain, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seringkali kekurangan pengawasan dari orang tua.
“Jangan merasa aman hanya karena anak tidak keluar rumah atau tidak keluyuran malam-malam. Kita juga perlu waspada, apakah mereka sedang mengakses konten yang tidak pantas atau bahkan mengalami kekerasan secara online,” lanjutnya.
Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, terutama di dunia maya, menjadi sorotan utama dalam pembahasan tersebut.
“Anak-anak dapat terpapar kekerasan atau konten negatif melalui media sosial, video, atau game yang mereka akses. Sebagai orang tua, kita harus lebih waspada dan memastikan mereka terhindar dari dampak buruk tersebut,” kata Nessi.
Program DP3AP2KB untuk Meningkatkan Kualitas Keluarga dan Masyarakat
Dalam kesempatan yang sama, Nessi Annisa Handari juga menjelaskan beberapa program strategis yang tengah dijalankan oleh DP3AP2KB untuk mewujudkan keluarga tangguh di Kota Depok.
Program-program tersebut sejalan dengan visi Wali Kota Depok, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
1. Pentingnya Ekosistem Inklusif untuk Keluarga Tangguh
Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan kualitas suatu bangsa. DP3AP2KB menekankan pentingnya membangun ekosistem inklusif yang tidak hanya memperhatikan kesejahteraan anak dan perempuan, tetapi juga seluruh elemen dalam keluarga serta masyarakat.
2. Pemberdayaan Perempuan sebagai Pilar Utama Pembangunan
Pemberdayaan perempuan terus diperkuat di Depok melalui berbagai program, termasuk pelatihan peningkatan kesadaran hukum dan dukungan terhadap peran aktif perempuan dalam berbagai sektor.
3. Perlindungan Anak sebagai Masa Depan Bangsa
Perlindungan terhadap anak menjadi prioritas utama, dengan fokus pada penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga anak dari berbagai bentuk kekerasan dan penyalahgunaan.
4. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
DP3AP2KB juga berkomitmen untuk membangun kualitas keluarga yang berkelanjutan melalui penguatan program keluarga berencana. Ini bertujuan untuk menciptakan keluarga yang tangguh, berkualitas, dan sejahtera.
Ucapan Terima Kasih kepada Stakeholder
Nessi juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mendukung program-program DP3AP2KB di Kota Depok. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu sekalian, yang merupakan bagian dari pejuang ketahanan keluarga bersama dengan DP3AP2KB. Tanpa dukungan kalian, kita tidak akan bisa mempertahankan keluarga sebagai fondasi pembangunan yang kuat,” pungkas Nessi.
Melalui forum Renja 2026 ini, DP3AP2KB berharap dapat terus menggali potensi masyarakat dan keluarga di Depok, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.( Dian )
Editor : Joko Warihnyo