tribundepok.com – Dua anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Komisi IV, HM. Hasbullah Rahmad dan Farabi Arafiq, berkomitmen mengawal realisasi pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Depok. Rencana ini menjadi bagian dari program pendidikan prioritas dengan anggaran Rp 50 miliar yang sudah disahkan untuk tahun 2025. Dana tersebut mencakup pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru di beberapa wilayah Jawa Barat, termasuk Depok.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, HM. Hasbullah Rahmad, mengungkapkan bahwa alokasi dana ini merupakan hasil kerja keras periode 2019-2024 yang telah berupaya menyusun anggaran sebelum masa jabatan baru dimulai. Ia menegaskan bahwa anggaran untuk pembangunan SMAN baru di Depok telah disiapkan tanpa banyak publikasi.
“Anggaran pembangunan sekolah baru sebesar Rp 50 miliar ini sudah kami masukkan dalam KUA-PPAS sebelum dewan baru dilantik. Ini adalah hasil kerja keras kami di periode 2019-2024,” ungkap Hasbullah Kamis (24/10/2024).
Hasbullah yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jawa Barat menjelaskan, Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk pembangunan SMAN di Depok sudah disetujui, dan kini hanya menunggu persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mencairkan dana.
Fokus Pembangunan SMAN 15 dan RKB di Depok
Hasbullah menambahkan bahwa alokasi anggaran ini tidak hanya terbatas untuk Depok, tetapi juga untuk beberapa titik di Jawa Barat. Namun, ia berharap Depok dapat memperoleh satu unit SMAN yang akan menjadi SMAN 15, menggantikan statusnya yang saat ini masih menumpang di gedung lain.
“Kami berharap Depok bisa mendapatkan satu titik untuk pembangunan SMAN 15 yang saat ini masih menyewa gedung di Ganesa. Ini adalah hasil perjuangan kami untuk memastikan pendidikan berkualitas tersedia bagi seluruh warga Depok,” tambahnya.
Selain itu, anggaran tersebut juga akan dialokasikan untuk membangun Ruang Kelas Baru (RKB) di beberapa sekolah negeri di Depok. Hasbullah menekankan pentingnya penambahan fasilitas pendidikan mengingat tingginya kebutuhan sekolah negeri di Depok yang selalu mengalami polemik setiap tahunnya, terutama pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Adanya anggaran ini adalah berkah. Depok memang masih sangat kekurangan sekolah negeri sehingga setiap PPDB selalu menimbulkan kehebohan. Kami harap tambahan fasilitas ini bisa meredam masalah yang kerap terjadi,” ujarnya.
Farabi Arafiq dan Koordinasi dengan Disdik Jabar
Ketua DPD Partai Golkar Depok yang juga anggota DPRD Jawa Barat, Farabi Arafiq, mengakui bahwa penambahan gedung SMAN di Depok sangat penting dan mendesak. Ia telah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Wahyu Wijaya, guna memperkuat dukungan bagi usulan pembangunan ini.
“Hasil dari pertemuan dengan Disdik Jabar memberikan titik terang terkait usulan pembangunan gedung SMAN baru di Depok untuk tahun mendatang. Alhamdulillah, kami memperoleh respon positif dari Kepala Disdik Jabar,” kata Farabi usai bertemu Kepala Disdik Jabar pada Rabu (23/10) malam.
Farabi menyoroti bahwa kekurangan jumlah SMAN di Depok sering kali menyebabkan masalah dalam PPDB, seperti siswa yang tidak tertampung dan potensi terjadinya pungutan liar. Saat ini, Depok hanya memiliki 15 unit SMAN, dengan tiga di antaranya masih menumpang di gedung SD atau SMP terdekat.
“Keberadaan gedung baru SMAN sangat dibutuhkan masyarakat Depok, terutama di wilayah-wilayah yang kekurangan akses pendidikan seperti Kelurahan Tugu, Tapos. Jumlah SMAN yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan warga,” ujarnya.
Farabi juga menyatakan bahwa program pembangunan pendidikan di Depok, termasuk SMAN dan SMKN baru, memerlukan koordinasi antara Pemkot Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar berjalan lancar dan efektif.
“Pembangunan Kota Depok, khususnya di bidang pendidikan, harus dilakukan secara bersama. Sinergi antara Pemkot Depok dan Pemprov Jabar sangat penting agar fasilitas pendidikan yang memadai dapat terealisasi sesuai kebutuhan masyarakat,” tutup Farabi.( Joko Warihnyo )