tribundepok.com – Kota Depok adalah kota yang religius, itu tidak dapat kita pungkiri. Masyarakat Depok yang religius tentunya membutuhkan sarana-sarana pendidikan yang memadai, terutama pendidikan yang bernafaskan Islami.
Namun itu ternyata hal itu masih jauh panggang dari pada api. Perhatian pemerintah kota Depok terhadap hal ini masih kurang. Seperti di ketahui bahwa madrasah negeri dikota Depok cuma ada satu, yakni Madrasah Tsanawiyah Negeri yang ada di kawasan Cilodong Depok.
Padahal idealnya perkecamatan minimal ada 1 Madrasah Tsanawiyah Negeri agar bisa menampung lulusan SD dan MI yang berminat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Lebih miris lagi, bahkan tidak ada satupun Madrasah Aliyah Negeri di kota Depok yang mayoritas muslim ini.
“Kami sebagai warga Depok cukup sedih melihat kondisi ini, padahal masyarakat Depok membutuhkan Madrasah Aliyah Negeri atau disingkat MAN yang merupakan sekolah setingkat SMA/SMK, jika kami ingin menyekolahkan anak kami ke Madrasah Aliyah Negeri maka terpaksa harus ke Bogor atau Jakarta, karena di Depok belum ada Sekolah MAN” ujar KH. Robby Dongkal salah seorang ulama asal Tapos.
Kyai Gaul yang punya ciri khas rambut panjang ini juga mengungkapkan unek-uneknya terkait minimnya perhatian pemerintah kota Depok terhadap keberadaan madrasah-madrasah yang ada dikita ini, baik itu madrasah Ibtidaiyah maupun madrasah Tsanawiyah.
“Seharusnya sebagai kota yang religus pemkot Depok wajib meningkatkan perhatiannya pada madrasah. Misalnya dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana yang bersumber pada APBD, supaya daya saing madrasah tidak kalah dengan yang lain,” tambahnya lagi.
Sementara itu sekjen Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Depok (AMP2D) Pardong ketika dimintai komentarnya mengungkapkan bahwa ia sependapat dengan pernyataan KH.Robby Dongkal.
“Betul itu, Depok butuh tambahan Madrasah Negeri,baik itu Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri maupun Madrasah Aliyah Negeri yang notabene belum ada,ini harus menjadi perhatian utama pemerintah kota Depok demi terwujudnya generasi yang islami”paparnya.(pardi)