tribundepok.com – Harapan besar Persikad 1999 untuk mengangkat trofi Liga 4 Seri 2 Jawa Barat 2024 semakin mendekati kenyataan. Klub berjuluk Serigala Margonda ini berhasil melaju ke final setelah menundukkan Persikotas Tasikmalaya dengan skor tipis 1-0 pada pertandingan semifinal, Kamis (26/12/2024).
Pertandingan yang berlangsung sengit ini menjadi ajang pembuktian bagi Persikad 1999. Kiper utama, Muhamad Helmi Akbar, dan kapten tim, Muhamad ‘Little Hulk’ Afrizal, yang sebelumnya absen di babak 8 besar akibat akumulasi kartu kuning, kembali memperkuat tim. Kehadiran mereka membawa energi baru yang terlihat dari tekanan konstan sejak menit awal pertandingan.
Namun, Persikotas yang turun dengan formasi 3-5-2 memberikan perlawanan tangguh. Barisan pertahanan mereka sukses meredam beberapa peluang emas yang diciptakan anak-anak Margonda. Melihat situasi ini, pelatih kepala Persikad 1999, Abdul Malik Karim Usup, memanfaatkan serangan balik sebagai strategi utama dengan formasi 4-4-2.
Strategi ini akhirnya membuahkan hasil di menit ke-53. Sebuah bola panjang dari lini belakang Persikad disundul oleh striker Ramdan Maulana dan diteruskan dengan apik oleh Sulaiman Mahubessy, yang dikenal dengan sapaan Mano. Dengan akselerasi briliannya melewati dua bek lawan, Mano melesakkan tendangan terukur ke gawang Persikotas yang tak mampu dihentikan kiper lawan. Gol tunggal ini memastikan langkah Persikad ke babak final.
Di final, Persikad 1999 akan menghadapi Patriot Bekasi yang sebelumnya menyingkirkan Easga FC Kuningan di semifinal. Menurut jadwal awal, laga puncak ini seharusnya digelar di Stadion Persib Sidolig, Bandung, Sabtu, 28 Desember 2024 pukul 10.00 WIB. Namun, keputusan mendadak dari Asosiasi PSSI Jawa Barat mengubah venue pertandingan menjadi Lapangan Pusdikarmed di Kota Cimahi, sebuah fasilitas militer.
Keputusan ini diambil dengan alasan menjaga kondusivitas keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Selain itu, laga juga akan digelar tanpa penonton, sesuatu yang menimbulkan kekecewaan mendalam bagi suporter Persikad.
Hendri Black, salah satu loyalis Persikad 1999, menyuarakan kekecewaannya. “Sangat disayangkan memang, laga final malah dipindah ke pangkalan militer dan tanpa penonton. Ghirah Liga 4 Jabar jadi berkurang bahkan hilang,” ujarnya.
Bagi para suporter, keputusan ini bukan hanya soal tempat dan suasana, tetapi juga merampas momen kebanggaan mereka mendukung langsung tim kesayangan di pertandingan paling penting musim ini. Meski begitu, semangat untuk mendukung dari jauh tetap dikobarkan oleh komunitas suporter Persikad.
Kini, masyarakat Depok menaruh harapan besar pada Serigala Margonda untuk membawa pulang gelar juara. Meskipun harus bertanding di tempat netral tanpa dukungan langsung, Persikad 1999 tetap menjadi simbol perjuangan dan kebanggaan kota. Akankah mereka mampu mengukir sejarah? Semua mata akan tertuju pada laga puncak ini.(Joko Warihnyo )