spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDaerahMahasiswa UGM Berhasil Inovasi Semen Ramah Lingkungan dari Limbah...

Mahasiswa UGM Berhasil Inovasi Semen Ramah Lingkungan dari Limbah Cangkang Kerang

tribundepok.com – Empat mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan inovasi menarik dengan menyulap limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan. Produk yang mereka kembangkan ini diberi nama Innocem atau Innovatively Efficient Instant Cement, yang kini sudah dapat dibeli oleh masyarakat melalui platform daring. Inovasi ini lahir dari keresahan mereka terhadap dampak lingkungan dari bahan bangunan konvensional serta keinginan mendukung gerakan net zero emission.

Produk Innocem dikembangkan dalam kerangka Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K), di mana tim mahasiswa ini menggali potensi limbah cangkang kerang untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan semen yang lebih ramah lingkungan dibandingkan semen konvensional yang berbasis batu gamping.

Solusi Lingkungan dari Limbah Cangkang Kerang

Abla Salsabila, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa ide awal dari pengembangan produk ini berasal dari fakta bahwa banyaknya limbah cangkang kerang yang hanya menumpuk sebagai sampah tanpa dimanfaatkan. Dari penelitian yang mereka lakukan, ternyata kandungan kalium oksida dalam cangkang kerang cukup tinggi, dan hal ini membuka peluang bagi mereka untuk menggantikannya dengan batu gamping sebagai bahan dasar semen.

“Saat ini juga sedang gencar gerakan net zero emission, dan kami berharap melalui inovasi pengembangan produk ini bisa mendukung gerakan tersebut,” kata Abla saat pada wartawan Sabtu (12/10/2024).

Batu gamping, yang menjadi bahan utama dalam produksi semen konvensional, memerlukan proses pengolahan yang tidak ramah lingkungan. Proses ini menyebabkan emisi karbon yang signifikan, sehingga kehadiran Innocem diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam sektor konstruksi.

Didukung PKM-K, Sudah Bisa Dibeli Publik

Tidak hanya sekadar inovasi dalam laboratorium, Innocem kini telah bisa dibeli oleh masyarakat umum. Tim yang terdiri dari Vidhyazputri Belva Aqila (Akuntansi 2023), Abla Salsabila (Teknik Sipil 2022), Aurellia Zaitun Candraningrum (Teknik Sipil 2022), dan Maureen Arsa Sanda Cantika (Sistem Informasi Geografis 2022), berhasil memasarkan produk ini secara daring di beberapa platform lokapasar.

Keberhasilan Innocem dalam mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) menunjukkan bahwa inovasi ini tidak hanya memiliki potensi akademis, tetapi juga potensi komersial. Tim berharap, Innocem bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mendukung konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami ingin Innocem tidak hanya menjadi terobosan baru dalam dunia konstruksi, tapi juga mampu mengurangi limbah cangkang kerang yang selama ini hanya dibuang begitu saja. Semoga ini bisa membantu mewujudkan green construction,” tambah Abla.

Mengurangi Dampak Lingkungan Sektor Konstruksi

Di tengah gencarnya kampanye global untuk menurunkan emisi karbon, terutama di sektor konstruksi yang dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, Innocem datang sebagai solusi inovatif yang menggabungkan keberlanjutan dan pemanfaatan limbah. Dengan adanya alternatif semen ramah lingkungan seperti Innocem, diharapkan dapat terjadi perubahan paradigma dalam industri konstruksi di Indonesia, khususnya dalam hal penggunaan material yang lebih ramah lingkungan.

Inovasi ini juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli pada isu-isu lingkungan, sekaligus menciptakan solusi kreatif yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga membawa dampak positif bagi kelestarian alam.

Dengan sudah tersedia di pasaran, Innocem membuka peluang bagi masyarakat umum dan pelaku industri untuk turut mendukung gerakan konstruksi hijau. Langkah inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa UGM ini tak hanya menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan, tetapi juga membuktikan bahwa inovasi di bidang lingkungan bisa menghasilkan produk yang bernilai komersial dan bermanfaat luas.*

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com