spot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaSeputar DepokDukungan Provinsi dan Pengembangan Kapasitas di TPA Cipayung

Dukungan Provinsi dan Pengembangan Kapasitas di TPA Cipayung

tribundepok.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Sampah terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan sampah di kota ini. Mulai dari tingkat hulu, yaitu sampah rumah tangga, hingga ke hilir, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, upaya-upaya intensif terus dilakukan demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana, menjelaskan bahwa Pemkot tengah fokus pada edukasi serta pendampingan kepada masyarakat dalam hal memilah dan mengolah sampah dari sumbernya, yakni rumah tangga. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah mandiri.

“Kami aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah. Kegiatan ini dimulai dari lingkungan kecil, seperti RT dan RW, dengan harapan mereka bisa mengelola sampahnya secara mandiri. Hal ini akan sangat membantu dalam mengurangi beban di TPA,” ujar Nina Suzana Jumat (20/09/24).

Pendampingan Berkelanjutan di Setiap Kecamatan

Lebih lanjut, Nina menjelaskan bahwa Satgas Penanganan Sampah telah membagi tugas penanganan sampah secara spesifik kepada setiap Perangkat Daerah (PD) yang bertanggung jawab di tiap kecamatan. PD tersebut bertugas memberikan pendampingan secara aktif kepada warga mengenai cara memilah dan mengelola sampah, baik sampah organik maupun anorganik.

Pendampingan ini juga mencakup edukasi tentang metode pengolahan sampah organik yang ramah lingkungan, seperti penggunaan lubang biopori dan budidaya maggot. “Kami berharap dengan bantuan teknis dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), setiap RT dan RW bisa mandiri dalam pengelolaan sampah. Harapannya, pada akhir tahun ini akan ada penurunan signifikan sampah yang masuk ke TPA,” tambah Nina.

Manfaatkan Bank Sampah dan Maggot untuk Keberlanjutan

Pemkot Depok juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bank sampah di lingkungannya masing-masing. Sampah yang dapat didaur ulang bisa dijual melalui bank sampah atau pelapak, sementara sampah organik diolah menggunakan metode seperti biopori dan budidaya maggot, yang kini mulai diterapkan di beberapa wilayah. Nina menekankan pentingnya replikasi metode ini di wilayah lain yang belum menerapkannya.

“Tantangan terbesar adalah bagaimana mengembangkan wilayah yang sudah berhasil dalam mengelola sampah agar bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, pengelolaan sampah ini juga bisa mendatangkan manfaat finansial bagi masyarakat, terutama melalui bank sampah dan budidaya maggot,” jelas Nina.

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak untuk Menyukseskan Pengelolaan Sampah

Nina Suzana juga mengungkapkan bahwa Pemkot Depok terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan pengelolaan sampah ini. Salah satu mitra penting dalam upaya ini adalah PT Biomagg, sebuah perusahaan yang fokus pada pengelolaan sampah organik dengan teknologi maggot, serta berbagai komunitas lainnya yang bergerak di bidang lingkungan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil pengelolaan sampah, seperti pupuk organik dan maggot, dapat tersalurkan dengan baik ke pasar atau pihak yang membutuhkan. “DLHK berperan penting dalam memastikan tersedianya penampungan bagi produk-produk hasil pengolahan sampah. Jangan sampai masyarakat sudah mengelola sampah dengan baik, tetapi kesulitan dalam menyalurkan hasilnya,” kata Nina.

Dukungan Provinsi dan Pengembangan Kapasitas di TPA Cipayung

Tak hanya fokus pada pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, Nina juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah provinsi dalam penanganan sampah yang lebih besar. Pemkot Depok tengah mengupayakan peningkatan kapasitas pengolahan sampah di TPA Cipayung, termasuk melalui program kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta

Dukungan Provinsi dan Pengembangan Kapasitas di TPA Cipayung

Tak hanya fokus pada pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, Nina juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah provinsi dalam penanganan sampah yang lebih besar. Pemkot Depok tengah mengupayakan peningkatan kapasitas pengolahan sampah di TPA Cipayung, termasuk melalui program kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta penggunaan teknologi insinerator yang direncanakan akan mulai diterapkan pada 2025.

“Masih banyak yang harus dilakukan, tetapi kami optimis hasilnya akan terlihat sedikit demi sedikit. Ini proses yang memerlukan waktu dan tidak bisa langsung besar, tetapi progres terus berjalan,” tutup Nina Suzana.

Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi lintas sektor yang terus digalakkan, Pemkot Depok berharap dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang selama ini menjadi momok bagi warga. Edukasi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Depok yang lebih bersih dan nyaman untuk ditinggali.( Joko Warihnyo )

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com