spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDaerahKembangkan Urban Farming di Cilangkap, Wakil Wali Kota Depok...

Kembangkan Urban Farming di Cilangkap, Wakil Wali Kota Depok Ikut Panen Hasil Pertanian

tribundepok.com – Kelompok Wanita Tani (KWT) Wita Baskara yang dibina oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok berhasil menciptakan inovasi pertanian perkotaan (urban farming) di Lokasi Khusus (Lokus) Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) RW 10, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos. Inisiatif ini membawa angin segar bagi ketahanan pangan di perkotaan, terutama di tengah keterbatasan lahan yang semakin dirasakan masyarakat.

Keberhasilan tersebut ditandai dengan panen berbagai jenis sayuran, seperti kangkung, bayam, pakcoy, hingga cabai, yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, saat mengunjungi lokasi tersebut pada Senin (09/09/24). Imam secara simbolis ikut serta dalam memanen hasil pertanian sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya yang dilakukan KWT Wita Baskara dalam mengembangkan urban farming.

“Program urban farming ini sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan lokal, terutama di tengah keterbatasan lahan perkotaan. Dengan konsep ini, masyarakat bisa menanam tanaman pangan di pot atau wadah kecil, tidak hanya di lahan luas,” kata Imam Budi Hartono

Memperkuat Ketahanan Pangan Lokal

Imam Budi Hartono menjelaskan bahwa pertanian perkotaan seperti yang dikembangkan KWT Wita Baskara tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal. Dengan metode yang sederhana, seperti menanam di pot atau lahan sempit, masyarakat tetap bisa menghasilkan tanaman pangan yang bermanfaat, misalnya kangkung yang masa panennya relatif cepat, yakni sekitar 21 hari.

“Dengan urban farming, ibu-ibu di rumah bisa menanam sayuran sendiri, seperti cabai dan kangkung, tanpa perlu selalu membeli di pasar. Ini sangat bermanfaat, terutama di masa ekonomi yang semakin menantang,” tambah Imam.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari program ini. Menurutnya, urban farming tidak hanya sekadar solusi sementara, melainkan harus menjadi gerakan yang berkelanjutan agar semakin banyak masyarakat, khususnya kaum perempuan, terampil dalam bertani meski berada di area perkotaan dengan lahan terbatas.

Dukungan dan Harapan dari Pemerintah Kota

Selain Wakil Wali Kota Depok, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Tapos, Tito Ahmad Riyadi, turut hadir dan memberikan apresiasi atas pencapaian KWT Wita Baskara. Menurut Tito, urban farming yang dimotori oleh kelompok ini memberikan contoh nyata bagaimana masyarakat, khususnya para perempuan, bisa berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pertanian.

“Meski skala pertanian ini masih kecil, saya berharap urban farming ini bisa terus berkembang dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga di sini,” ujar Tito.

Lebih lanjut, Tito menekankan bahwa program P2WKSS yang melibatkan KWT Wita Baskara tidak hanya akan berhenti pada urban farming. Program ini, kata Tito, diharapkan bisa terus berkembang dengan berbagai pelatihan pemberdayaan lainnya, seperti pengolahan makanan, serta program untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, remaja, dan anak-anak.

“Kami berharap KWT Wita Baskara tidak hanya ada saat program P2WKSS berlangsung, tapi terus aktif hingga tahun-tahun mendatang. Pemberdayaan perempuan ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tegas Tito.

Urban Farming: Solusi di Tengah Keterbatasan Lahan

Inisiatif urban farming yang diusung KWT Wita Baskara sejalan dengan tren global dalam pertanian perkotaan yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan sempit di daerah perkotaan. Konsep ini dinilai efektif dalam mengatasi keterbatasan lahan yang sering menjadi kendala utama bagi masyarakat perkotaan untuk bercocok tanam.

Selain memberikan manfaat ekonomi, urban farming juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan, seperti meningkatkan kualitas udara dan menambah ruang hijau di lingkungan perkotaan. Bagi masyarakat, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana untuk lebih mengenal dan mendalami aspek pertanian, sekaligus mengajarkan anak-anak pentingnya menjaga lingkungan dan kemandirian pangan.

Melalui program ini, KWT Wita Baskara tidak hanya berhasil memberdayakan perempuan di lingkungan RW 10 Cilangkap, tetapi juga memberikan contoh bagaimana keterbatasan bisa diubah menjadi peluang untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Masa Depan Urban Farming di Depok

Melihat hasil nyata dari urban farming di Cilangkap, pemerintah kota Depok berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan program-program serupa di wilayah lain. Pemerintah berharap urban farming bisa menjadi salah satu solusi untuk ketahanan pangan perkotaan, sekaligus memberdayakan masyarakat, terutama kaum perempuan, untuk lebih mandiri dan produktif.

“Kami akan terus mendukung program-program pemberdayaan seperti ini. Harapannya, tidak hanya KWT Wita Baskara yang sukses, tetapi juga KWT di wilayah lain bisa mengikuti jejak mereka,” ujar Imam Budi Hartono.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, urban farming diharapkan dapat menjadi gerakan yang meluas dan membawa dampak positif bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan warga Depok.( Red )

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com