tribundepok.com – Ada suasana berbeda di Posko PADAKAMY, tempat anak anak Sekolah Alam Disabilitas Bogor Raya menimba ilmu. Kamis {1/8/24) mereka kedatangan tamu-tamu dari Voice Of Peace Initiative (VOPI) yang bersama Padepokan Aditya Karya Mahatva Yodha ( PADAKAMY) dan AJWI mengawali peringatan hari kemerdekaan Indonesia sekaligus mendukung Misi Perdamaian Dunia dengan melepaskan 300 balon merah putih dan burung merpati.
Acara yang bertemakan ‘ Menyuarakan Misi Perdamaian Dunia ‘ ini berlangsung meriah dihadiri oleh Miss Natasya (VOPI),
perwakilan LK3 Dinsos kab Bogor, Supiyah, Lurah Tengah Awan Sundawan, Karang Taruna Se Kecamatan Cibining, H. Ali Gojali Tokoh Masyarakat, Usep, PKK, Babinsa Kelurahan Tengah, sejumlah ormas dan LSM seperti Timur Indonesia Bersatu (TIB), 234 SC – PC Sokaraja, FBR, Garda Bantenan, GMBI dan perwakilan siswa –siswi SDN Cipayung 02 dan banyak lagi.
Menurut Dian Asmara Pembina Padakamy, yang juga mengayomi Sekolah Alam Disabilitas Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah kemerdekaan, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen Padakamy dalam misi perdamaian Indonesia dan dunia. Padepokan ini sengaja mengundang banyak pihak dari berbagai elemen masyarakat, juga anak-anak disabilitas dan anak-anak SDN 02 Cipayung sebagai bukti bahwa perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia dan juga misi perdamaian dunia adalah misi kita bersama, tanggungjawab kita semua.
“Perbedaan organisasi, agama, suku, dan warna kulit tidak menjadi persoalan bagi kami. Ini kami buktikan dengan berbaurnya dalam satu kegiatan yang sama. Perbedaan tidak menjadi batasan dalam melahirkan karya bersama, dan gotong royong masih amat kita junjung. Kehadiran berbagai elemen ini menggambarkan betapa kuatnya semangat persatuan dan kerukunan di masyarakat,” ujar Dian Asmara.
Ia berharap acara ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus menjaga dan merawat kebhinekaan demi perdamaian dan kemajuan Indonesia. Mengajak anak anak Sekolah lainnya untuk hadir bersama anak-anak disabilits merupakan upaya mengenalkan perbedaan sejak dini, sekaligus mengajarkan mereka untuk menghargai keberadaan anak disabilitas dan tidak membully Acara ini dimeriahkan dengan berbagai tarian oleh anak-anak Sekolah Alam Disabilitas.
Keberadaan sekolah alam di Kelurahan Tengah ini cukup menggugah Lurah Awan Sundawan. Selama ini ia mengetahui adalanya sekolah disabilitas, namun tak menduga perkembangannya se pesat ini. Apalagi dengan fasilitas yang cukup minim, saya ingin menggugah Dnias Sosial untuk memberi ; perhatian lebih pada sekolah ini, baik kesempatan pelatihan dan juga bantuan-bantuan lainnya yang merupakan hak anak disabilitas.
“ Padepokan ini merupakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) se Kabupaten Bogor. Ini merupakan lembaga yang sudah berjalan mandiri selama 3 tahun. Kita tidak sekedar meminta, tapi berbuat dulu baru meminta, selama ini sekolah ini tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Dari sekolah ini kita bisa belajar bagaimana memberi kesempatan pendidikan yang layak bagi anak-anak disabilitas tanpa meributkan fasilitas yang tersedia. Guru-guru di sinipun relawan dari orang tua siswa yang merasa terpanggil untuk berbagi ilmu. Kita bisa belajar bagaimana kepedulian bisa membawa kita berbuat sesuatu yang luar biasa seperti pengurus sekolah ini,” ujar Awan Sundawan.
Ia berjanji akan mengawal Sekolah Alam Bogor Raya ini agar memperoleh perhatian , bantuan dan kemudahan dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. “Ini harus di prioritaskan , keberadaan dan pendidikan mereka tanggungjawab kita bersama. Pemerintah peduli pada anak-anak disabilitas,” ujar Awan Sundawan.
Janji senada juga disampaikan Supiyah dari Lk3 Dinsos Kabupaten Bogor, ia berjanji kedepannya akan menggandeng Sekolah Alam Disabilitas untuk sama-sama menangani pemberdayaan dan kesejahteraan anak anak disabilitas di wilayahnya. (d’toro)
