tribundepok.com – Dua belas mahasiswa dari Departemen Arsitektur (DA) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut memamerkan karya-karya mereka dalam acara prestisius, ARCH:ID.Rabu (29/2/2024) Acara yang diselenggarakan untuk keempat kalinya oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini mengangkat tema “PLACEMAKING: TOLERANCE”.
Karya-karya yang dipamerkan oleh mahasiswa FTUI mencakup beragam inovasi, seperti Carbon Tower oleh Aisyah Az Zahra, Go(l)d Damn! oleh Alya Widha, hingga Waste Respiratory oleh Shinta Annisa.
Menurut Annisa, karya-karya ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam menyelesaikan masalah multidisiplin dengan fokus pada aspek verticality, mobilitas, dan teknologi, serta memberikan solusi berkelanjutan untuk evolusi perkotaan di masa depan.
Dr. Ir. Achmad Hery Fuad, M.Eng., selaku Ketua Departemen Arsitektur FTUI, menyambut baik keikutsertaan mahasiswa dalam acara ini. Menurutnya, ARCH:ID tidak hanya sebagai forum arsitektur, tetapi juga sebagai ajang perdagangan yang penting bagi para arsitek, pembangun, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun kerjasama dan jaringan yang kuat.
Mendukung Inovasi dan Kolaborasi
Departemen Arsitektur FTUI secara aktif mendukung terselenggaranya acara tersebut. Dr. Ir. Achmad berharap agar ARCH:ID dapat menarik minat masyarakat umum terhadap karya arsitektur serta memahami dampaknya bagi masyarakat luas.
Acara ini, yang dipandu oleh kurator ternama seperti Ar. Yacobus Gatot S. Surarjo, Ar. Nelly Daniel, dan Ar. I Ketut Dirgantara, tidak hanya menyajikan pameran dan konferensi kelas dunia, tetapi juga berbagai program menarik seperti Seri Obrolan ARCH:ID dan Adopsi BIM. Para ahli dan pemimpin industri berbagi pengetahuan mereka, menjadikan setiap acara ARCH:ID sebagai pengalaman yang luar biasa.
ARCH:ID 2024 di ICE BSD City, Tangerang, merupakan kolaborasi antara IAI dan PT CIS Exhibition. Terkait partisipasi mahasiswanya dalam acara tersebut, Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi mahasiswa dalam menyajikan karya-karya eksperimental yang membayangkan masa depan placemaking yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi, terutama dalam konteks bangunan tinggi di perkotaan.( Joko Warihnyo )