tribundepok.com – Pagi tadi, Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengukuhkan Prof. Dr. dr. Eka Rusdianto Gunardi, SpOG, Subsp.F.E.R, MPH sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Obstetri-Ginekologi dan Ilmu Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran (FK) UI. Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Aula IMERI FKUI, Kampus UI Salemba.
Prof. Eka, dalam orasinya yang berjudul “Sumbangsih Kontrasepsi Untuk Negeri Tercinta, Susuk KB Sebagai Pilihan Terbaik,” menyoroti pentingnya Keluarga Berencana (KB) dalam mendukung pilar Safe Motherhood. Ia menekankan bahwa Program KB telah menjadi bagian integral dalam upaya merencanakan waktu kehamilan, jumlah anak, serta upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Dalam orasinya, Prof. Eka membahas evolusi metode kontrasepsi dari zaman dulu hingga sekarang, menyoroti kemajuan pesat dalam pengembangan metode kontrasepsi seperti pil, kondom, dan yang paling modern adalah kontrasepsi berbentuk microchip. Di tengah perkembangan tersebut, Prof. Eka menyoroti peran Susuk KB sebagai metode kontrasepsi jangka panjang yang mengalami kemajuan teknologi yang signifikan.
Ia menjelaskan bahwa Susuk KB, atau disebut juga sebagai implan, merupakan alat kontrasepsi yang ditempatkan di bawah kulit pada lengan atas dan mengandung hormonal. Kelebihan utama dari Susuk KB adalah kemampuannya dipasang tanpa harus memeriksa organ intim wanita kecuali ada alasan tertentu. Dalam orasinya, Prof. Eka juga membahas perkembangan Susuk KB dari enam kapsul LNG menjadi dua batang LNG, bahkan satu batang ENG dengan efektivitas yang lebih baik.
Mekanisme kerja Susuk KB melibatkan pengentalan lendir serviks, mencegah ovulasi, dan menipiskan endometrium. Prof. Eka menekankan bahwa metode ini tetap efektif dalam mencegah kehamilan hingga tiga tahun pemakaian. Selain sebagai alat kontrasepsi, penelitian Prof. Eka juga menunjukkan peran Susuk KB dalam regresi neoplasia intraepithelial pada endometrium dan pengurangan nyeri akibat endometriosis.
Sebelum mendalami kajian Susuk KB, Prof. Eka telah melibatkan diri dalam sejumlah penelitian terkait kesehatan reproduksi, termasuk Antenatal Contraceptive Counselling, Endometrial Assessment, dan peran trombositosis pada kanker ovarium.
Prosesi pengukuhan Guru Besar Prof. Eka dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di bidang kesehatan dan pendidikan, termasuk Menteri Kesehatan RI periode 1998-1999, Prof. Dr. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG(K), dan Menteri Kesehatan RI periode 2014-2019, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K).
Prof. Dr. dr. Eka Rusdianto Gunardi, SpOG, Subsp.F.E.R, MPH., yang menyelesaikan pendidikan dan pengembangan keahlian di FKUI, saat ini menjabat sebagai Kepala Sub-Instalasi Pelayanan Terpadu dan Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi RSCM Kintani. Pengukuhannya sebagai Guru Besar menjadi tonggak penting dalam karirnya yang telah melibatkan kontribusi besar dalam penelitian dan pelayanan kesehatan reproduksi.( Joko Warihnyo )