tribundepok.com – Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Pascasarjana Universitas Kesehatan (UI) memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker kepada masyarakat.
Edukasi ini dilakukan di RW 16 Kelurahan Mekarjaya Kota Depok yang dihadiri oleh Puskesmas Sukmajaya, Lurah Mekarjaya serta para pengurus RW, PKK, Posyandu dan warga di RW 16 Kelurahan Mekarjaya, Rabu (04/10/2023).

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Pascasarjana UI, Dewi Handayani mengatakan, Kanker merupakan penyakit dengan insiden tinggi di seluruh dunia. Penyakit kanker semakin meningkat setiap tahunnya. Insiden kanker di dunia tercatat merupakan tertinggi kedua setelah penyakit jantung dengan insiden kematian yang sangat tinggi.
Menurut Globocan tahun 2020, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia adalah Kanker Payudara 16,6%, Kanker Servix 9,2%, Kanker Paru 8,8% dan Kanker Kolon 8,6% seperti terlampir dalam diagram.
“Sebagian besar kunjungan pasien dengan kanker di Puskesmas Sukmajaya merupakan jenis kasus berupa Malignan dan Benigna, sehingga pasien kanker yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas,” katanya.
Dewi menyebutkan, pada kunjungan ke warga setiap RT di wilayah RW 16, di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya, ditemukan masalah masyarakat yang mempunyai riwayat terkena kanker maupun tumor berupa myoma, benigna, kanker payudara, kanker kolon. Hasil pengkajian juga menunjukan perilaku berisiko oleh masyarakat yaitu merokok serta kurangnya pengetahuan mengenai deteksi dini kanker.
“Berdasarkan masalah tersebut, peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini kanker pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya perlu ditingkatkan melalui program promosi kesehatan,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, penyampaian materi kegiatan berupa edukasi mengenai kanker serta terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pencegahan dan deteksi dini kanker payudara untuk peserta Ibu-ibu dan pencegahan dan deteksi dini kanker paru untuk peserta laki-laki.
“Kegiatan tersebut melibatkan tim dari UPTD Puskesmas Sukmajaya, Dosen pembimbing FIK UI, Pengurus RW 16, Ibu Kader kesehatan dan Ibu PKK kelurahan Sukmajaya Depok,” ungkap Dewi.
Acara berlangsung lancar dan meriah, semua peserta yang terlibat acara tersebut merasakan manfaatnya. Dari evaluasi yang dilakukan oleh panitia kegiatan, hampir 97% peserta mampu dalam menjalani post test.
Dewi berharap kegiatan tersebut bisa diagendakan sebagai kegiatan rutin promosi kesehatan dalam pencegahan kanker karena model promosi kesehatan adalah salah satu model yang paling banyak digunakan untuk mengidentifikasi perilaku sehat, mengubah perilaku tidak sehat, serta meningkatkan kesehatan (Chen & Hsieh, 2021).
“Peran serta perangkat pemerintah dari struktur terbawah yaitu RT-RW dan kader kesehatan sangat vital, apabila ditunjang dengan kerjasama lintas sektor dibawah koordinasi UPTD Puskesmas, hal tersebut bisa memberikan dampak yang signifikan dan efektif dalam pencegahan kanker,” pungkasnya. (suryadi)