tribundepok.com, Jakarta – Sinemaku Pictures rumah produksi yang didirikan oleh dua talenta muda berbakat di perfilman Indonesia Umay Shahab dan Prilly Latuconsina mengadakan acara Sinemaku Day yang bertempat di Gandaria City Hall Jakarta pada Rabu (10/1).
Ajang ini merupakan sebuah apresiasi untuk semua pihak yang sudah mendukung Sinemaku Pictures sejak berdiri, sekaligus menjadi bukti nyata keseriusan dan komitmen Sinemaku Pictures dalam industri perfilman Indonesia.
Dalam agendanya yang dihadiri lebih dari 3000 pencinta film nasional Sinemaku Pictures menghadirkan Museum Sinemaku yang dapat dinikmati publik.
Museum Sinemaku, dihadirkan sebagai kumpulan cerita perjalanan rumah produksi Sinemaku Pictures sejak awal berdiri hingga saat ini.
Museum ini diharapkan agar penonton setia Sinemaku Pictures bisa lebih mengenal secara dalam, sekaligus perjalanan tersebut bisa menginspirasi generasi muda untuk berkarya khususnya di industri film.
Selain itu Sinemaku Picture mengumumkan tiga judul film terbaru yang akan tayang di tahun 2024 diantaranya film horor “Temurun” yang disutradarai Inarah Syarafina dan dibintangi Bryan Domani dan Yasamin Jasem,
Kemudian film drama komedi “Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis” yang disutradarai Reka Wijaya, dan dibintangi Prilly Latuconsina dan Dikta,
Serta film drama “Perayaan Mati Rasa” yang disutradarai Umay dengan pemeran utama Iqbaal Ramadhan yang juga sebagai produser kreatif film ini, dimana hal ini menandai kerja sama pertama kalinya di belakang layar bersama Umay.
Ketiga film ini akan diproduksi dan tayang pada tahun 2024. Sejak hadir pada 2019, Sinemaku Pictures telah merilis dua film panjang yang sama-sama meraih kesuksesan dimulai dari Kukira Kau Rumah (2022) yang berhasil meraih 2 juta penonton serta Ketika Berhenti di Sini (2023) yang juga berhasil meraih lebih dari 1,5 juta penonton lebih.
Selain itu film ini juga mendapat dua penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2023 untuk film pilihan penonton FFI dan aktor pilihan penonton FFI yakni Refal Hady.
Jika kedua film awal Sinemaku Pictures seluruhnya disutradarai oleh Umay, kini Sinemaku Pictures menggandeng sutradara berbakat, Inarah Syarafina dan Reka Wijaya.
Selain sederetan bintang muda perfilman Indonesia juga turut digandeng di tiga proyek film terbaru Sinemaku Pictures.
Menurut Umay Shahab, hal ini menjadi tujuan rumah produksinya untuk membuka ruang bagi para talenta muda perfilman Indonesia bisa berkarya bersama.
“Di Sinemaku Pictures, kami memiliki visi untuk memberikan kesempatan dan ruang bagi para talenta muda bisa berkarya dan berkolaborasi bersama. Tujuan kami mendirikan Sinemaku Pictures juga sebagai salah satu rumah produksi yang bisa mewadahi anak-anak muda yang ingin bereksperimen dan bertumbuh bersama di dunia film,” kata Umay mengawali sambutannya.
Hal ini terbukti dari banyaknya rencana proyek serial yang akan tayang di platform OTT ternama, mulai dari Viu, Vidio, Maxstream, MNC Vision, TrueID, dan masih banyak lagi.
Iqbaal Ramadhan, salah satu aktor muda berbakat yang bekerja sama dengan Sinemaku Pictures mengungkapkan Umay menjadi salah satu regenerasi sineas muda di Indonesia yang perlu didukung penuh.
Sebab itu, sebagai bentuk dukungannya, ia mengajukan ide untuk menjadi produser kreatif di film “Perayaan Mati Rasa.”
“Agar bisa menciptakan kolaborasi antara dua anak muda yang berkecimpung di dunia film. Aku merasa ada hal lebih yang bisa aku kasih ke film ini, selain sebagai salah satu pemeran, sehingga aku pun berinisiatif untuk menawarkan diri sebagai produser. Ini adalah dunia yang tergolong baru. Di sini, aku mendapat banyak ilmu serta pengalaman yang tentunya tidak akan didapatkan saat berada di depan kamera,” kata Iqbaal.
Sementara itu, Prilly Latuconsina menambahkan, ketiga judul film baru yang diumumkan Sinemaku Pictures menjadi bukti komitmen dan keseriusan rumah produksi di dalam industri perfilman.
Sekaligus bukti Sinemaku Pictures memiliki kekuatan promosi, marketing dan distribusi yang kuat, serta terus berinovasi dengan menghadirkan keragaman genre dan cerita.
Prilly percaya, Sinemaku Pictures akan menjadi salah satu kunci penting untuk industri perfilman Indonesia di masa depan.
“Pencapaian dua film Sinemaku Pictures akan kami jadikan motivasi untuk terus memberikan yang terbaik dan terus naik kelas dari segi kualitas. Pada tahun 2024, Sinemaku Pictures punya genre baru yang akan kami eksplorasi.
Sebelumnya kami berfokus pada drama tapi film-film Sinemaku Pictures tahun ini akan lebih kaya akan cerita dan genre. Kami juga memberikan kesempatan untuk sutradara muda perempuan untuk bergabung di Sinemaku Pictures, dan pemain-pemain yang belum pernah bergabung dengan kami sebelumnya,” jelas Prilly.
Pada tahun ini, Prilly masih akan terlibat di satu judul film dan serial. Namun memang tidak akan sebanyak tahun kemarin. Ia mengatakan, dirinya ingin berfokus di belakang layar.
Menurutnya, pekerjaan di belakang layar sebagai produser dan juga CMO tidak semudah kelihatannya, sehingga ia harus meluangkan banyak waktu di belakang layar.
Menghadapi tantangan di industri perfilman yang dinamis, Prilly bersama seluruh tim di Sinemaku Pictures akan terus belajar dan berinovasi baik dari segi cerita dan strategi marketing.
“Kami juga tidak menutup pintu kolaborasi, karena kami percaya karya akan semakin baik dengan kolaborasi. Salah satu visi kami adalah menjadi menjadi wadah untuk anak muda berkarya. Kami percaya mereka akan memberikan warna yang berbeda untuk Sinemaku Pictures.”