tribundepok.com – Portina Kota Depok memberangkatkan 15 atletnya untuk berlaga di Fornas VII Soreang, 5 – 7 Juli di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
” Sayangnya waktu persiapan yang singkat dan keterbatasan dana membuat Portina Depok hanya mengikuti dua induk olahraga yakni hadang dan ketapel dari sejumlah yang dipertandingkan antara lain engrang, gebuk bantal, terompah panjang, dagongan, tarik tambang, gasing jantung, de duplak, ,” ujar
S. Budiono, Ketua Portina Kota Depok saat melepas keberangkatan para atlet.
S. Budiono berpesan agar semua atlet tetap semangat bisa menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam berjuang berlaga di Fornas VII/2023. Portina depok dalam hal ini mewakili Jabar 7 utk lomba hadang dan ketapel mewakili Jabar 12. Hadir dalam keberamgkatan atlet Wakil ketua Arif Qadarman, Humas Portina, Ayi Noverani , pelatih hadang Firdaus, pelatih ketapel Eko dan pimpinan rombongan Diantoro Kl.
Mewakili Pemkot Depok Supian Suri , selaku Sekretaris Daerah Kota Depok mengapresiasi Portina yang gigih memperjuangkan pelestarian olahraga tradisional.
” Kami berharap dengan adanya upaya pelestarian olahraga tradisional ini , kedepannya kekayaan budaya bangsa kita di bidang olahraga tidak punah dan makin dikenal di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Senada fengan Supian Suri , Romy Borneo, tokoh masyarakat yang juga pemerhati olahraga tradisional juga berharap banyak pada Portina. ” Jangan hanya menggelar pertandingan tapi lebih penting lagi sosialisasi ke generasi muda dan pembinaan atlet, agar kedepannya olahraga tradisional ini tak hanya dikebakti tapi juga bisa diminati dan dibanggakan prestasinya di kancah nasional bahkan internasional,” kilahnya .
Masukan dari Romy sesuai dengan rencana kerja PORTINA Depok kedepannya. ” Ya kami memang punya sejumlah agenda kerja antara lain melaksanakan sosialisasi dan pembibitan di sejumlah sekolah. Dan komunitas remaja seperti karang taruna.
Selain pembinaan berkesinambungan bagi para atlet kami yang sudah ada tentunya,” ujar S. Budiono.
Fornas Vll berjalan baik meski ada kendala kecil disana sini. Seperti penjurian, misalnya. Ketua dewan hakim juri untuk hadang, Lusut Spd sedikit mrngeluhlkan kurangnya juri. Setidaknya kami butuh 36-50.juri tapi hanya ada anggaran untuk 16 juri saja untuk sekian banyak lapangan .” Tapi saya tak menyerah, kami tetap maju dibantu teman teman daerah lain meski tanpa imbalan.Kami tetap berusaha kegiatan ini berjalan,” ujarnya
Meski kontingen Depok belum berjaya, karena kurang matangnya persiapan, namun ini semua jadi pengalaman yang memotivasi mereka untuk berlaga lebih baik kedepannya. Rencananya Fornas berikutnya akan diselenggarakan di Bali. ( d’toro )
